Pejabat India Kuras Air Satu Bendungan untuk Mengambil Ponselnya yang Terjatuh

NASIONAL192 Dilihat

InfoMalangRaya.com– Seorang pejabat di India diberhentikan setelah dia memerintahkan untuk menguras air dari satu bendungan untuk mengambil ponselnya yang terjatuh ke dalamnya.
Perlu waktu tiga hari untuk memompa jutaan liter air keluar dari bendungan, setelah Rajesh Vishwas menjatuhkan ponselnya ketika sedang berswafoto.
Ketika ponselnya ditemukan, sudah dapat dipastikan gawai itu terlalu lama terendam air sehingga tidak dapat berfungsi kembali.
Vishwas mengklaim ponselnya berisi data sensitif milik pemerintah dan karena harus diselamatkan. Namun, dia dituduh menyalahgunakan kewenangan untuk mengambil ponselnya dari dalam bendungan.
Pejabat inspektorat makanan itu menjatuhkan ponsel Samsung-nya, yang berharga sekitar $1.200 (100.000 rupee), ke Bendungan Kherkatta, di negara bagian Chhattisgarh, India bagian tengah, pada hari Ahad lalu, lansir BBC Sabtu (27/5/2023).
Setelah penyelam lokal gagal menemukannya, dia membayar pompa diesel untuk didatangkan ke lokasi, kata Vishwas dalam rekaman video berisi pernyataannya seperti  dikutip media di India.
Dia mengatakan sudah memperoleh izin lisan dari seorang aparatur untuk mengeringkan bendungan dan membuangnya airnya ke kanal di dekatnya, seraya menambahkan bahwa menurut aparatur itu pembuangan air ke kanal justru menguntungkan para petani karena mendapatkan air lebih.
Pompa itu bekerja selama beberapa hari, menguras keluar sekitar 2 juta liter air, yang kabarnya cukup untuk mengairi lahan pertanian seluas 6 kilometer persegi.
Misinya terhenti ketika seorang petugas dinas pengairan lain tiba di lokasi setelah mendapat laporan pengaduan.
“Dia diberhentikan sambil menunggu penyelidikan. Air merupakan sumber daya esensial dan tidak bisa dibuang-buang seperti itu,” kata Priyanka Shukla, seorang pejabat distrik Kanker kepada koran The National.
Vishwas membantah tudingan penyalahgunaan jabatan dan mengatakan bahwa dia mengeringkan air yang berada di bagian overflow (limpahan) be dungan dan “tidak dalam kondisi dapat digunakan”.
Tindakannya itu mengundang kritikan dari sejumlah politisi.
“Ketika masyarakat bergantung pada truk tanker untuk fasilitas air di musim panas yang terik, aparatur ini telah menguras 41 lakh liter yang seharusnya digunakan untuk keperluan irigasi di lahan seluas 1.500 hektar,” kritik politisi BJP dari kubu partai oposisi di negara bagian itu.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *