InfoMalangRaya.com – Pekerja pelabuhan Marseille-Fos menolak memuat peti kemas yang berisi suku cadang senapan mesin yang ditujukan ke ‘Israel’. Mereka dengan tegas menyatakan tidak mau terlibat dalam “genosida yang sedang berlangsung” di Gaza.
“Pelabuhan Marseille-Fos tidak boleh digunakan untuk memasok tentara Israel. Para pekerja dermaga dan staf pelabuhan tidak akan ambil bagian dalam genosida yang sedang berlangsung. Kami mendukung perdamaian di antara masyarakat dan menentang semua perang yang membawa kematian, kesengsaraan, dan pengungsian,” bunyi pernyataan serikat pekerja Konfederasi Buruh Umum (CTG), melansir New Arab pada Kamis (05/06/2025).
Aksi mogok kerja para pekerja pelabuhan tersebut menyusul laporan dari media investigasi Prancis dan Irlandia yang mengungkapkan bahwa sebuah kapal kargo, Zim Contship Era, dijadwalkan akan berlabuh di Fos-sur-Mer secara diam-diam untuk memuat 14 ton komponen senjata produksi Eurolinks.
Komponen-komponen ini, termasuk sabuk Eurolink yang digunakan dalam senapan mesin Negev 5, diduga ditujukan untuk Israel Military Industries, anak perusahaan Elbit Systems, salah satu produsen senjata terbesar di ‘Israel’.
Serikat pekerja mengaku berhasil mengidentifikasi kontainer dan menandainya. Peti kemas yang direncanakan akan dikirim pada Kamis itu diduga berisi 19 palet kayu komponen.
Melansir New Arab, ini menjadi pengiriman ketiga dari Marseille ke ‘Israel’ pada tahun 2025. Dua pengiriman sebelumnya terjadi pada 3 April dan 22 Mei, berupa pengiriman perlengkapan militer yang kompetibel dengan senjata api militer ‘Israel’.
Perang genosida entitas zionis ‘Israel’ di Gaza telah menyebabkan 54.600 warga Palestia syahid dan sebagian besar wilayah rata dengan tanah. Serangan udara membabi buta ‘Israel’ menyebabkan sekolah, rumah sakit, masjid dan infrastruktur publik lainnya hancur menjadi puing-puing.*
Baca juga: Serikat Pekerja Dermaga Maroko Serukan Boikot Kapal Pengangkut Senjata ‘Israel’