Pemberdayaan Ekonomi Melalui Local Heroes di Palembang
Di kota Palembang, Sumatra Selatan, terdapat kelompok masyarakat yang menjadi tulang punggung dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka dikenal sebagai local heroes, yang terdiri dari mantan pelaku Penambangan Tanpa Izin (PETI), masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera. Proses pemberdayaan ini dilakukan melalui program Desa Impian, yang bertujuan untuk menciptakan dampak jangka panjang baik secara sosial maupun ekonomi.
Kepala Divisi Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Dedy Saptaria Rosa, menjelaskan bahwa local heroes bukan hanya sekadar penerima bantuan, tetapi agen perubahan yang memiliki kemampuan teknis dan keterampilan kewirausahaan. Mereka juga diberikan akses pasar melalui kelembagaan koperasi. Menurutnya, pendekatan ini sangat efektif karena dapat mentransfer pengetahuan, membangun unit usaha lokal, dan menghubungkan komunitas dengan rantai pasok yang lebih luas.
Local Heroes difasilitasi melalui berbagai pelatihan, pendampingan, serta pengembangan koperasi agar dapat mandiri secara ekonomi. Perseroan juga melibatkan tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk mantan pelaku PETI, MBR, dan ibu rumah tangga yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan daerah.
Dedy menjelaskan bahwa dampak program sudah terlihat nyata. Sebelum program dimulai, banyak lahan nonproduktif berpotensi menjadi lokasi tambang ilegal. Namun, setelah program berjalan, lahan tersebut berubah menjadi pusat agrikultur terpadu berbasis eco-agrotomation. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk irigasi serta limbah belt conveyor sebagai infrastruktur pertanian memberikan manfaat besar dalam meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.
Hingga 2024, program Desa Impian telah menjangkau 80 penerima manfaat dengan omzet kolektif mencapai Rp3,05 miliar per tahun. Pendapatan rumah tangga meningkat menjadi Rp3–10 juta per bulan, sementara 50 mantan pelaku PETI berhasil beralih ke mata pencaharian legal. Program ini juga memanfaatkan 12,5 ton limbah belt conveyor pada 2024 dengan efisiensi biaya sebesar Rp70,7 juta, serta menerapkan PLTS yang berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,28 ton CO₂ per tahun.
Beberapa kisah nyata dari para local heroes juga menunjukkan perubahan positif. Andi Sofyan, misalnya, memimpin KTH Bina Jaya Lestari yang kini memasok bibit reklamasi dan sayuran organik. Kas koperasi kelompoknya juga mendukung kegiatan sosial desa. Sementara Fathul Huda mengembangkan paket ekowisata berbasis digital, yang meningkatkan kunjungan edukasi sekaligus membuka pendapatan baru bagi UMKM setempat.
PT Bukit Asam menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan Desa Impian, memperkuat kapabilitas local heroes, serta mengintegrasikan produk komunitas ke rantai nilai yang lebih luas. Dedy menekankan bahwa local heroes akan terus menjadi penggerak program tanggung jawab sosial, sehingga semakin banyak daerah yang mampu membangun peradaban secara mandiri dan berdaya saing.
Pada kesempatan yang sama, Division Head of CSR MIND ID, Satya Nugraha, menegaskan bahwa pengembangan kapabilitas masyarakat lokal merupakan hal krusial bagi Grup MIND ID. Ia menyampaikan bahwa dengan program tanggung jawab sosial yang kolaboratif, Grup MIND ID menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari profit, tetapi juga dari kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.