InfoMalangRaya.comβForum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus pembakaran balai pengajian milik organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Bireuen, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ketua FKUB Aceh HA Hamid Zein di Banda Aceh, Sabtu mengatakan, pembakaran balai pengajian milik Muhammadiyah tersebut telah mencederai kerugian internal umat beragama karena mayoritas masyarakat di daerah itu penganut agama Islam.
βKami mendesak dan menaruh harapan kepada kepolisian mengusutnya, sehingga terungkap siapa pelaku dan motifnya membakar balai pengajian tersebut,β kata HA Hamid Zein dikutip laman Antara News.
HA Hamid Zein mengatakan balai pengajian tersebut berada di Gampong Meunasah Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Balai pengajian tersebut diduga dibakar orang tidak dikenal pada Selasa (30/5/223).
Menurut HA Hamid Zein, betapa tidak berakhlaknya pelaku yang membakar balai pengajian itu. Tindakan pelaku sudah mencederai toleransi beragama dan membuat keresahan di kalangan umat Islam.
Tindakan tidak bertanggung jawab tersebut juga tidak sesuai dengan prinsip dasar syariat Islam serta merusak citra moderasi beragama di Provinsi Aceh, kata HA Hamid Zein. βTidak hanya itu, tindakan pelaku sudah mengarah kepada bentuk penyebaran kebencian yang pada akhirnya berpotensi menyulut permusuhan di umat beragama di daerah itu, dan ada pada umumnya,β kata HA Hamid Zein.
HA Hamid Zein juga mengatakan masalah rencana pembangunan masjid di Gampong Meunasah Sangso tersebut sudah disampaikan secara resmi kepada Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki. βPj Gubernur Aceh juga sudah mengarahkan FKUB yang di dalamnya ada unsur Muhammadiyah bahwasanya untuk sementara waktu di lokasi pembangunan masjid, dibangun terlebih dahulu musala atau balai pengajian, sehingga tidak terjadi polemik berkepanjangan,β kata HA Hamid Zein.
Mencederai Aceh yang Religius
Sementara itu, Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia asal Aceh, M Nasir Djamil mengatakan, pembakaran balai milik organisasi Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Menurut anggota DPR dari Fraksi PKSI ini, aksi pembakaran ini bukan hanya bentuk penyebaran kebencian, tapi juga ikut menyulut permusuhan di internal masyarakat Aceh yang dikenal ramah dan religius. βSaya minta Kepolisian harus mencari, menemukan dan mengusut dalang yang memprovokasi warga sehingga membakar balai pengajian tersebut. Ini bukan soal orang Muhammadiyah atau Non-Muhammadiyah. Tapi ini menyangkut harmoni antarwarga,β ujar Nasir Djamil, dalam keterangan, hari Rabu, 31 Mei 2023.
Nasir mengaku mendapatkan informasi ada kesepakatan soal rencana pembangunan masjid milik Muhammadiyah tersebut. Apalagi saat Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah di Bireuen, Prof Muhajir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang juga pimpinan PP Muhammadiyah menghadiri acara itu, juga ada pembicaraan soal tersebut.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Aceh, yang terpilih di Bireuen, A Malik Musa juga sudah melakukan kunjungan dan serangkaian pertemuan dengan para ulama di Samalanga dan Pemerintah Bireuen.
Semuanya saat itu menerima dengan tangan terbuka kehadiran Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, baik ke Pemerintah Bireuen maupun dayah. βKejadian kebakaran ini, seperti meneror warga Muhammadiyah di Kecamatan Samalanga. Padahal, keberadaan Muhammadiyah di kawasan tersebut sudah puluhan tahun,β ujar Nasir Djamil,
Nasir menambahkan kejahatan tersebut bukan saja sentimen untuk umat beragama dan menyebar kebencian, tetapi juga kejahatan merusak barang, apalagi membakar harta orang lain.
βSaya minta kepada Kapolres Bireuen untuk segera menangkap dalang dan pelaku kejahatan ini. Tidak bisa dibiarkan. Ini tidak sesuai dengan Syariat Islam dan sekaligusΒ merusak citra toleransi beragama di Aceh,β kecam Nasir Djamil.
Senada dengan Nasir Djamil, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Aceh Sekretaris Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik DPD IMM Aceh, Aldi irawan mengecam tindakan oknum yang melakukan pembakaran terhadap balai pengajian milik Muhammadiyah di Samalanga, Kabupaten Bireun itu.
βKita mengecam keras atas kejahatan ini, dan kita mendesak Polda Aceh untuk mengintruksikan Polres Bireun untuk mengusut para pelaku secara tuntas,β kata Aldi.
Ia menyampaikan, Muhammadiyah saat ini tidak pernah menebar kebencian terhadap siapapun, dan senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Karena itu sangat disayangkan hal ini kembali terjadi kepada organisasi tercinta Muhammadiyah, dan menurutnya hal ini termasuk kriminal berat yang harus dituntaskan oleh Aparat Penegak Hukum.
βKita menyayangkan tindakan kejahatan kriminal, dan meneror warga setempat baik Muhammadiyah maupun non Muhammadiyah, dan para pelaku harus diusut,β jelas Aldi pengurus DPD IMM Aceh.*
Leave a Comment
Leave a Comment