Program Cek Kesehatan Gratis untuk Pelajar di Kalimantan Tengah Mulai Berjalan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah resmi dimulai sejak Selasa, 19 Agustus 2025. Program ini bertujuan untuk memastikan kesehatan siswa dapat terpantau secara berkala dan dini, sehingga tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih awal.
Dalam program ini, pemerintah menyediakan tiga jenis paket layanan kesehatan yang berbeda. Paket pertama disebut sebagai “paket cepat”, yang mencakup 10 parameter pemeriksaan dasar. Sementara itu, ada juga “paket lengkap” dan “paket mantap” yang lebih komprehensif.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul, paket mantap melibatkan pemeriksaan hingga 21 parameter, termasuk pemeriksaan mata, telinga, hidung, psikologi, gula darah, tekanan darah, dan gigi. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh aspek kesehatan siswa dapat terdeteksi secara akurat.
Pada SMAN 2 Palangka Raya, hanya tersedia “paket cepat” yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, jantung, status psikologis, dan gula darah. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memetakan kondisi kesehatan siswa agar jika ada masalah kesehatan, intervensi dapat segera dilakukan.
Suyuti menambahkan bahwa “paket lengkap” biasanya dilakukan di puskesmas. Contohnya, jika ada siswa dengan masalah pada telinga, seperti sumbatan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Program CKG ini ditargetkan untuk mencakup seluruh siswa di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA sederajat. Menurutnya, yang memiliki kewenangan untuk menjalankan CKG adalah puskesmas. Pemprov Kalteng bekerja sama dengan beberapa puskesmas, antara lain Puskesmas Marina dan Puskesmas Panarung.
Sebelumnya, program serupa sudah dijalankan di setiap puskesmas, namun jumlah peserta masih sedikit. Oleh karena itu, kini pihak dinas mengambil langkah proaktif dengan mendatangi sekolah-sekolah langsung.
Suyuti menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, Pemprov Kalteng hanya memberikan kebijakan pendukung. Pelaksanaan lapangan tetap dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota melalui masing-masing puskesmas.
“Sekolah akan dipetakan oleh pihak kabupaten. Nanti PAUD hingga SMA mana yang akan diarahkan ke puskesmas terdekat,” ujar Suyuti.
Selain itu, CKG untuk siswa tidak dilakukan setiap hari, melainkan terjadwal pada waktu tertentu. Hal ini dilakukan agar pengelolaan program dapat lebih efektif dan terstruktur.
Manfaat dan Tujuan Program CKG
Program Cek Kesehatan Gratis memiliki banyak manfaat bagi siswa dan masyarakat luas. Dengan deteksi dini penyakit, siswa dapat segera mendapatkan pengobatan atau tindakan medis yang tepat. Selain itu, program ini juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Beberapa manfaat utama dari CKG meliputi:
Meningkatkan kesadaran akan kesehatan fisik dan mental siswa
Mendeteksi dini gangguan kesehatan seperti diabetes, hipertensi, atau masalah psikologis
Memastikan siswa siap secara fisik dan mental untuk belajar
Mengurangi beban biaya kesehatan keluarga melalui layanan gratis
Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kesehatan siswa. Dengan siswa yang sehat, proses belajar mengajar bisa berjalan lebih optimal.
Langkah Ke depan
Suyuti menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperluas cakupan program CKG. Pihaknya berharap partisipasi masyarakat dan sekolah semakin meningkat.
“Kami akan terus datangi sekolah-sekolah dan berkoordinasi dengan puskesmas agar program ini bisa berjalan maksimal,” tambahnya.
Program CKG ini diharapkan bisa menjadi contoh inovasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi kalangan pelajar. Dengan pendekatan preventif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif.