Strategi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi salah satu langkah utama dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah sekaligus menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru. Hal ini dilakukan agar capaian positif pertumbuhan dapat dirasakan secara merata hingga ke daerah-daerah terpencil.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, dan tokoh masyarakat sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Fokus utamanya adalah wilayah Jawa Timur yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Beberapa daerah yang menjadi perhatian antara lain Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo.
Potensi yang dimiliki oleh lima kabupaten/kota tersebut telah menjadi bagian dari rencana pemerintah provinsi. Pengembangan kawasan ini diharapkan mampu mendorong sektor konsumsi rumah tangga serta memperkuat perekonomian daerah. Menurut Susi, wilayah tersebut memiliki potensi yang bisa dikembangkan melalui penguatan infrastruktur, pengembangan pariwisata, dan dukungan terhadap industri lokal.
Pembangunan Kawasan Terintegrasi sebagai Strategi Utama
Pembangunan kawasan terintegrasi menjadi strategi penting untuk mengatasi ketimpangan, memperluas pusat pertumbuhan, dan mendukung transformasi ekonomi nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap solid sebesar 5,12 persen pada triwulan II 2025 serta inflasi yang terkendali di level 2,37 persen, pemerintah dinilai perlu menghadirkan langkah nyata agar manfaat pembangunan menjangkau daerah-daerah.
Sejalan dengan program prioritas nasional, pemerintah juga mendorong pemanfaatan sejumlah program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Sekolah Rakyat, program ketahanan pangan, energi, kesehatan, serta pengembangan KEK untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru. Program-program tersebut diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Peran Remitansi dan Kolaborasi Lintas Daerah
Dalam acara Sarasehan Percepatan Ekonomi Daerah di Kota Madiun, Jawa Timur, kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur turut disorot sebagai faktor penting peningkatan daya beli masyarakat. Susi menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat perlindungan dan pemberdayaan PMI agar memberi nilai tambah lebih besar bagi pembangunan daerah.
Selain itu, koordinasi lintas daerah dalam pengembangan destinasi wisata juga dianggap krusial. Potensi destinasi unggulan seperti Telaga Sarangan di Magetan, Pantai Klayar di Pacitan, dan Telaga Ngebel di Ponorogo, jika diintegrasikan dengan penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional diyakini mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Kolaborasi Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Dari hasil diskusi mengenai potensi yang besar yang akan dibangun di wilayah Jawa Timur ini, pemerintah merumuskan program dan proyek untuk kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya integrasi berbagai destinasi wisata yang ada di kawasan pariwisata. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi daerah dan memastikan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.