CEO Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, mengungkapkan perasaannya melalui media sosial setelah istrinya, Datu Nova Fatmawati, resmi mengakuisisi PSIS Semarang. Peristiwa ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan suporter dan publik sepak bola.
Fariz menyampaikan perasaannya secara terbuka di akun Instagram pribadinya. Ia menegaskan bahwa ia tetap akan menjalankan tugasnya sebagai CEO Persela Lamongan selama masih dipercaya oleh pihak klub.
“Selama saya masih dipercaya untuk merawat tim ini, Persela saya akan jaga dan tanggung jawab sepenuhnya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir, ia telah menghadapi berbagai tantangan bersama tim. “Suka maupun duka, saya selalu berdiri sendiri untuk menjaga kebanggaan saya, Persela Lamongan.”
Fariz menegaskan bahwa ia akan terus menjaga komitmennya kepada klub jika masih diberi kepercayaan. “Apabila kepercayaan itu masih ada untuk saya, tim ini akan tetap saya jaga penuh dengan rasa tanggung jawab,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Fariz sempat menemani istrinya, Datu Nova Fatmawati, dalam menonton pertandingan PSIS Semarang melawan Persipura Jayapura pada Selasa (18/11/2025). Dalam pertandingan tersebut, PSIS kalah telak dengan skor 0-4.
Setelah pertandingan, keduanya sempat bertemu dengan suporter PSIS dan sedikit berdiskusi. Fariz menjelaskan alasan di balik pembelian saham oleh istrinya.
“Motivasinya membeli saham karena istri saya orang Semarang, keluarga orang Semarang. Kalau saya memang asli dari Lamongan,” katanya.
Fariz juga memberikan komentarnya tentang persiapan tim untuk pertandingan berikutnya. “Untuk pertandingan berikutnya, kita akan maksimalkan untuk bisa meraih poin melawan Balikpapan.”
Ia menambahkan bahwa tujuan utama musim ini adalah bertahan di Liga 2. “Setelah ini bisa bertahan, baru kita menyiapkan untuk promosi,” ujarnya.
Fariz juga menjelaskan perbedaan posisinya di Persela dan istrinya di PSIS Semarang. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya seorang CEO Persela, bukan pemilik klub.
“Saya prinsipnya di dalam tim adalah manajer tim,” kata Fariz.
Namun, ia menegaskan bahwa ia hanya memiliki saham minoritas di Persela, bukan sebagai pemilik. Sementara itu, Datu Nova benar-benar menjadi pemilik PSIS Semarang setelah mendapatkan saham mayoritas.
“Tapi di PSIS, istri saya memiliki saham mayoritas PT Mahesa Jenar. Jadi selaku owner yang menjalankan PSIS.”
Fariz juga menuturkan bahwa ia tidak bisa didaftarkan di sistem PSIS. “Makanya saya juga tidak bisa didaftarkan di sistem dari PSIS ini nantinya,” imbuhnya.








