Inisiatif Pemerintah Kota Malang dalam Mengelola Sampah dengan Teknologi Waste to Energy
Pemerintah Kota Malang terus berupaya untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks. Salah satu inisiatif yang diambil adalah kebijakan waste to energy, yang bertujuan mengubah sampah menjadi sumber energi listrik. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang menumpuk, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan terhadap kebutuhan energi masyarakat.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program tersebut. Ia menjelaskan bahwa kesiapan Kota Pendidikan ini sudah disampaikan kepada instansi terkait. Kolaborasi antara Pemkot Malang dan Universitas Brawijaya telah dimulai untuk menentukan lokasi dan membangun fasilitas yang diperlukan. Meski hingga saat ini belum ada titik pasti tempat yang akan digunakan, proses kajian sedang berlangsung.
“Kami akan bekerja sama dengan Universitas Brawijaya dalam kajian, termasuk menentukan lokasi yang ideal,” ujarnya. Ia menekankan bahwa program waste to energy sangat penting dalam menghadapi masalah lingkungan.
Selain itu, Wahyu menyebutkan bahwa pihak Danantara akan terlibat dalam proses pembangunan dan pengembangan tempat pengolahan sampah yang menghasilkan energi. PLN juga disebut akan ikut serta karena energi yang dihasilkan nanti akan digunakan untuk pasokan listrik.
Jika realisasi program tersebut dilaksanakan pada tahun ini, Pemkot Malang akan segera mencari lokasi yang cocok. Pemkot memiliki beberapa aset lahan yang bisa digunakan sebagai tempat pembangunan fasilitas pendukung. Selain itu, Presiden RI meminta agar program ini selesai dalam waktu setahun.
Pada 2025, Pemerintah Kota Malang mengklaim mampu mengelola 98,68 persen dari total sampah yang dihasilkan. Target utama adalah mengurangi sampah sebesar 30% dan meningkatkan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun yang sama.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menyampaikan rencana penyelenggaraan program pengelolaan sampah berbasis aglomerasi di kawasan Malang Raya. Program ini bertujuan mengubah sampah menjadi energi listrik. Diharapkan, energi yang dihasilkan dapat membantu kebutuhan listrik masyarakat.
Hanif menegaskan bahwa Malang Raya memiliki potensi besar untuk merealisasikan program tersebut. Ia menyebut telah bertemu dengan tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya. Dalam wawancara, ia menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan dirinya untuk menyelesaikan persoalan sampah di daerah.
Program waste to energy merupakan salah satu upaya strategis dalam menyelesaikan masalah sampah. Dengan mengubah sampah menjadi energi listrik, selain mengurangi limbah, juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Ini menjadi langkah penting dalam membangun kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi program ini antara lain:
Lokasi yang ideal untuk pembangunan fasilitas
Ketersediaan dana dan anggaran
Kerja sama dengan berbagai pihak seperti universitas dan perusahaan listrik
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan kolaborasi lintas sektor, harapan besar diarahkan pada keberhasilan program ini. Tidak hanya bagi Kota Malang, tetapi juga sebagai contoh bagi kota-kota lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.