Info Malang Raya – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya mengoptimalkan hasil produksi komoditas pangan lokal di wilayah itu untuk memasok bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG), seperti telur ayam dan ikan air tawar. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan mengatakan pihaknya akan menjembatani terealisasinya pendistribusian antara peternak ayam dan pembudidaya ikan air tawar dengan pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). “Kami mencoba mempertemukan seluruh pengelola SPPG dengan peternak dan pembudidaya ikan air tawar yang ada di Kota Malang untuk mengetahui kira-kira apa saja dan berapa banyak yang dibutuhkan untuk MBG,” kata Slamet, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan data dari Dispangtan Kota Malang yang dihimpun dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang melalui “Kota Malang dalam Angka 2025”, ikan nila menjadi komoditas yang paling mendominasi hasil perikanan air tawar di Kota Malang yang dibudidayakan melalui sistem kolam, yakni dengan total produksi mencapai 40.790 kilogram. Lalu, untuk sistem budi daya dalam keramba, produksi ikan nila di Kota Malang sebanyak 9.470 kilogram.
Kemudian, produksi telur ayam mencapai 2.297,456 ton dari total sebaran peternakan di dua kecamatan, yakni Kedungkandang dan Sukun.
Adapun rincian produksi telur ayam di Kecamatan Kedungkandang mencapai 572,404 ton dan Kecamatan Sukun sebanyak 1.725,052 ton. Menurut Slamet, dengan penyaluran ini akan meningkatkan efektivitas serapan hasil peternakan dan perikanan air tawar di Kota Malang. “Mereka juga tetap menyalurkan hasil ke pedagang skala besar untuk dijual ke rumah makan dan warung,” ujarnya.
Dia mengungkapkan hingga akhir September 2025, di Kota Malang terdapat 10 unit SPPG yang telah beroperasi menyediakan dan memasok paket MBG kepada siswa siswi di wilayah itu. “Kalau untuk sebaran lokasi SPPG-nya itu ada di Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Klojen, dan Kecamatan Blimbing,” tutur dia.