Duka Mendalam dan Permasalahan Keluarga Mpok Alpa
Kabar duka yang menimpa keluarga pelawak Mpok Alpa masih menyisakan rasa sedih bagi para kerabat, sahabat, dan penggemarnya. Meski baru saja genap 40 hari sejak kepergiannya, kini publik kembali dihebohkan dengan langkah Aji Darmaji, suami dari Mpok Alpa, yang mengajukan permohonan perwalian anak-anaknya.
Salah satu pihak yang merespons dengan tegas adalah Mpok Banong, kakak dari Mpok Alpa. Ia menilai bahwa waktu pengajuan yang terlalu cepat terkesan tidak sensitif terhadap masa berkabung. Apalagi, Idung bukanlah ayah kandung dari Sherly, anak sulung Mpok Alpa dari pernikahan pertamanya. Hal ini memicu ketidakpuasan dari pihak keluarga Mpok Alpa karena Idung tidak bermusyawarah sebelum mengambil langkah tersebut.
Akhirnya, Idung muncul bersama Mpok Ika untuk menjelaskan situasi yang terjadi. Menurut Idung, tidak ada konflik sama sekali antara mereka, hanya terdapat kesalahpahaman. “Kita gak ada ribut sedikit apapun, cuma miskom aja,” ujarnya. Mpok Ika juga menambahkan bahwa Mpok Banong melihat video yang berbeda dan tidak melakukan komunikasi langsung. “Jadi kemarin jawabnya seperti itu,” jelasnya.
Idung pun meminta maaf kepada Mpok Banong karena tidak memberitahu terlebih dahulu. “Saya pribadi mohon maaf lahir batin apabila kita ada miskom sama Mpok Ika, emang intinya kita miskom. Mohon maaf juga Mpok, apabila dari pihak saya dan anak-anak saya terima kasih udah dirawatin sampai istri saya almarhum,” tutur Idung sambil menangis.
Pria berbaju putih yang duduk di samping tampak memberi dukungan pada Idung yang sedang menahan air mata. Mpok Ika juga turut menangis sembari berharap agar Idung lebih berkomunikasi dengan pihak keluarga terkait anak-anak Mpok Alpa. Ia khawatir jika ada provokator yang dapat memecah belah keluarga mereka. “Yang penting komunikasi gitu loh, jangan ada provokator lagi. Kalau kurang komunikasi kan kita gimana ngomongnya? Kalau komunikasi dia mau apa, kan Mpok jawabnya jadi enak,” tandas Mpok Ika sambil menyeka air mata menggunakan tisu.
Postingan TikTok tersebut ramai mendapat tanggapan warganet. Banyak dari mereka setuju bahwa komunikasi sangat penting dalam keluarga. Beberapa komentar seperti:
- @Sarahrahman: “Nah setuju, emang harus komunikasi gimana pun gak bisa melangkahin keluarga almarhumah.”
- @rahma: “Ya, keluarga almarhum juga harus tau apa pun. Soalnya kan itu semua harta almarhum.”
- @kasianti: “Ya wajar seorang kakak tanya orang Mbok Alfa kan punya anak Sherly.”
- @ghaziya28152: “Naaah harus komunikasi betul, jadi tidak ada curiga satu sama lain, kasian yang sudah meninggal.”
- @surat: “Semuanya kalau soal harta pasti ribut.”
- @Valent SJ: “Menurut aku sih, suami si Mpok juga ada hak. Soalnya kan bang Aji sama alm Mpok Alpa punya anak… kecuali bang Aji nikah sama alm Mpok Alpa gak punya anak. Baru bang Aji gak ada hak soal harta Mpok.”
Sebelumnya, Mpok Banong sempat menyampaikan bahwa hubungan Idung dan Sherly kurang akrab. Menurutnya, Idung tidak terlalu dekat dengan Sherly. “Kalau masalah nggak ada, mungkin kurang dekat ya,” katanya. Ia juga menyebut bahwa Idung tidak terlalu memperhatikan Sherly. “Kayak contohnya gini, ‘Kak Sherly udah makan belum’ ini kan enggak. Almarhum muluk yang selalu ingatin ‘Kak udah makan belum’.”
Mpok Banong juga mengatakan bahwa ia sempat menasihati Idung sebelum menikahi Mpok Alpa. Ia meminta Idung untuk lebih dekat dengan Sherly terlebih dulu. “Kalau mpok pribadi jangan dibeda-bedain. Kalau itu emang iya si kembar sama Petong anak kandungnya. Kalau Sherly anak sambungnya.” Ia menegaskan bahwa dari awal rumah tangga, ia menasihati Idung untuk mendekati Sherly terlebih dulu sebelum menikah.
Isu Konflik Warisan
Sebulan setelah Mpok Alpa meninggal dunia, muncul isu konflik warisan. Hal ini terjadi saat Aji Darmaji tiba-tiba datang ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Tujuan kedatangannya adalah untuk meminta penetapan perwalian atas keempat anaknya, termasuk Sherly, Alfatih, serta bayi kembar Raffi Ahmad dan Raffa Ahmad.
Didampingi kuasa hukumnya, Zaki R. Mosabasa, Aji ingin melakukan penetapan sebagai wali sah untuk anak-anaknya yang masih di bawah umur. Meskipun Aji sudah berstatus sebagai ayah kandung, ia membutuhkan penetapan hukum atas status perwalian tersebut. “Ini permohonan penetapan perwalian karena anak-anak masih di bawah umur. Memang hak asuh untuk merawat secara otomatis jatuh ke ayah kandungnya tapi dibutuhkan penetapan perwalian untuk pemberkasan nanti,” jelas Zaki.
Alasan penetapan perwalian tersebut adalah untuk mempermudah Aji dalam mengurus dokumen administratif untuk anak-anaknya. Terlebih, ia ingin menyekolahkan anaknya ke luar negeri. “Misalkan untuk masuk sekolah karena anak-anak tidak bisa tanda tangan, belum cakap umurlah. Makanya Bang Aji sebagai ayah kandung meminta penetapan tersebut. Bang Aji ingin menyekolahkan anaknya ke luar negeri,” tambahnya.
Aji juga menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara penetapan perwalian yang diajukannya dengan dugaan konflik warisan. Pihaknya membantah isu yang beredar luas terkait hal itu. “Nggak ada konflik (warisan), kita urus administrasi aja. Biar lebih aman,” tukas Aji.
Kini menjadi orang tua tunggal untuk empat anak, Aji menegaskan bahwa ia tidak akan mengungkit soal warisan mendiang istrinya. Ia berucap akan menyerahkan semua peninggalan almarhumah Mpok Alpa untuk anaknya. “Nggak ada hal-hal kayak gitu, semua yang kita miliki dari nol sama almarhum itu semuanya buat anak-anak. Ke anak-anak (diwariskan). Nggak ada benturan warisan,” tegas Aji lagi.