InfoMalangRaya.com – Beberapa hari terakhir menandai berakhirnya sekolah di semester pertama tahun 2023. Ternyata ini tidak hanya berlaku di Indonesia, di Palestina terutama di Gaza juga begitu.
Namun, berbeda dari kebanyakan pelajar di dunia yang menghabiskan masa libur dengan liburan dan berwisata. Para pemuda di Gaza mengisi waktu liburan musim panas mereka dengan berlatih militer.
Latihan tersebut sebagai bentuk persiapan mereka melawan entitas Zionis Israel yang menjajah tanah air mereka.
Sebagai bagian dari kegiatan Jihad Islam Palestina, para pemuda berparade dan berlatih dengan senapan palsu dan diajarkan tentang jihad melawan “penjajah Zionis”.
Pada tahun-tahun sebelumnya, para pemuda diajarkan cara melawan Israel dengan melempar batu dan menikam. Mengapa demikian? Karena Gaza yang diblokade membuat wilayah pesisir Palestina itu tidak mempunyai banyak alat untuk melawan Israel.
Pada tahun 2022, Zionis Israel membunuh lebih dari 170 warga Palestina, termasuk setidaknya 30 anak-anak, di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat, yang digambarkan sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina yang tinggal di daerah tersebut sejak 2006.
Sejak awal 2023, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 160 warga Palestina, termasuk 26 anak-anak.
Permukiman Israel, ditetapkan ilegal menurut hukum internasional, menampung antara 600.000 dan 750.000 pemukim Yahudi Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, meskipun warga Palestina mencari tanah itu sebagai bagian dari negara masa depan.
Begitulah bagaimana kelompok perlawanan Palestina mengajarkan para pemudanya untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha. Lantas bagaimana dengan kita?