Pemuda Non-Biner Penembak Klub LGBTQ Colorado Dipenjara Seumur Hidup

InfoMalangRaya.com– Pemuda Amerika Serikat, yang mengaku non-biner alias bukan lelaki bukan pula perempuan, pelaku penembakan di sebuah klub LGBTQ di negara bagian Colorado pada 2022 dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, setelah mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Anderson Lee Aldrich, 23, yang mengidentifikasi dirinya nonbinary, hari Senin (26/6/2023), divonis penjara seumur hidup setelah sehari sebelumnya mengaku bersalah atas lima dakwaan pembunuhan tingkat satu, 46 dakwaan percobaan pembunuhan, dan bersikap diam atas dua dakwaan kejahatan dengan motif bias.
Hukuman seumur hidup tanpa peluang untuk pembebasan dini itu merupakan hasil kesepakatan dengan pihak jaksa penuntut.
“Benda ini yang duduk di ruang sidang ini bukan manusia, melainkan monster,” kata Jessica Fierro, yang pacar putrinya tewas dalam aksi penembakan massal itu. “Iblis menunggu dengan tangan terbuka,” kata Fierro, seperti dilansir DW.
Anderson Lee Aldrich melepaskan tembakan dari senjata semi-otomatis di dalam Club Q, sebuah klub LGBTQ di kota Colorado Springs, menewaskan lima orang dan melukai sekitar 25 lainnya pada November 2022.
Penembakan berhenti setelah seorang pengunjung memberanikan diri merebut senjata api dari tangan pelaku dan memukulnya dengan senapan itu. Polisi datang ke tempat kejadian tidak lama kemudian.
Club Q dikenal sebagai tempat kaum pecinta sesama jenis dan orang-orang yang bingung tentang gendernya berkumpul. Ketika peristiwa itu terjadi mereka sedang merayakan Transgender Day of Remembrance, yang dirayakan setiap tanggal 20 November guna mengenang orang-orang transgender yang mati sebagai korban tindak kekerasan.
Penembakan di Colorado itu mengingatkan pada aksi penembakan 2016 di klub malam Pulse, salah satu klub malam LGBTQ paling terkenal di Orlando, Florida. Peristiwa yang terjadi pada bulan Juni itu, yang dikenal sebagai Pride Month – waktunya kaum homoseksual menggelar pawai dan pesta – menewaskan 49 orang dan melukai puluhan lainnya. Pelaku mengklaim sebagai pendukung ISIS.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *