Penanganan Stunting Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat

MALANG RAYA218 Dilihat

InfoMalangRaya – Angka stunting di Kota Batu, terus turun dari tahun ke tahun. Tren penurunan stunting dari 28 persen, menjadi 14,6 persen di tahun 2022.

Diharapkan pada tahun 2023 ini, angka stunting di Kota Batu bisa turun jadi 10 persen.

Kepala Dinkes Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menjelaskan, dari 15 ribu balita di Kota Batu, setidaknya 1.500 balita yang mengalami stunting.

Untuk menangani permasalahan stunting, katanya, berbagai program dilakukan. Mulai dari sebelum ibu hamil, sampai anak menginjak usia balita.

“Salah satunya, pemberian bantuan makanan setiap hari, selama 90 hari untuk anak stunting,” ujarnya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM ini.

Kartika juga menyampaikan, untuk penyelesaian masalah stunting, diperlukan intervensi sensitif. Seperti masalah lingkungan, sanitasi, faktor ekonomi dan pendidikan.

Berdasarkan pendataan saat Posyandu, ditemukan mayoritas anak mengalami stunting berusia 7 sampai 10 bulan.

Kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A2KB) Kota Batu, Aditya Prasaja, dari total anak yang mengalami stunting di Kota Batu. Hanya 10 persen yang berasal dari bayi lahir prematur dan bayi yang terlahir dengan berat badan di bawah 100 gram.

“Karena itu, kami juga memprioritaskan penanganan stunting, dengan fokus bagaimana orangtua memberikan nutrisi memadai untuk anak,” jelasnya.

Aditya juga menyampaikan, penanganan stunting dimulai dari sebelum menikah sampai balita.

Itulah sebabnya, diimbau kepada semua elemen masyarakat. Penanganan stunting adalah lintas sektor. Yang diharapkan semua elemen masyarakat harus berkontribusi. (Anisa Afisunani – Ra Indrata)
The post Penanganan Stunting Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat appeared first on InfoMalangRaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *