Peristiwa Pernikahan di Guangdong yang Berubah Menjadi Pengalaman Pahit
Pesta pernikahan biasanya menjadi momen paling berharga dalam hidup seseorang. Namun, bagi sepasang pengantin di Provinsi Guangdong, Tiongkok, acara yang seharusnya penuh kebahagiaan justru berubah menjadi pengalaman traumatis akibat ulah teman dekat pengantin pria. Kejadian ini memicu reaksi keras dari publik dan viral di media sosial.
Peristiwa terjadi ketika pasangan pengantin baru sedang memasuki hotel untuk melaksanakan prosesi resepsi. Tiba-tiba, sebuah ember penuh tepung dituangkan langsung ke kepala keduanya. Dalam sekejap, wajah yang telah dirias dengan hati-hati menjadi kotor, serta gaun pengantin mereka rusak. Tak hanya itu, dua ember tepung tambahan juga disiramkan dari arah berbeda, bahkan sebelum pasangan sempat membersihkan diri dari serangan pertama.
Debu putih menyebar ke seluruh pintu masuk hotel, mengubah suasana mewah pesta menjadi kacau. Bahkan salah satu ember menimpa tubuh pengantin wanita cukup keras hingga ia mengalami memar. Emosi yang tak terkendali membuat sang pengantin wanita menangis tersedu. Ia telah mempersiapkan penampilan terbaiknya dengan usaha besar, mulai dari riasan hingga busana, yang semuanya hancur dalam hitungan detik.
Akibatnya, pasangan pengantin tidak bisa melanjutkan prosesi menyambut tamu atau sesi foto bersama keluarga. Mereka harus masuk ke mobil terlebih dahulu untuk membersihkan diri. Sementara itu, suasana pesta menjadi canggung karena tamu undangan terkejut oleh aksi yang tidak pantas tersebut.
Pihak keluarga kemudian melaporkan insiden ini ke kepolisian setempat. Setelah penyelidikan dilakukan, diketahui bahwa tiga orang pelaku adalah teman dekat pengantin pria. Mereka berdalih bahwa aksi tersebut dimaksudkan sebagai hiburan dan cara untuk menambah keseruan acara. Namun, dalih ini tidak diterima secara umum.
Banyak orang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan pada momen sakral seperti pernikahan. Bukannya membawa tawa, aksi ini justru berujung pada kericuhan dan membuat pengantin wanita trauma. Cerita ini pun langsung viral setelah tersebar luas di media sosial. Warganet membanjiri kolom komentar dengan kecaman terhadap pelaku keisengan tersebut.
Beberapa netizen menyebut bahwa aksi seperti ini kerap terjadi di beberapa daerah di Tiongkok sebagai bentuk tradisi. Namun, banyak yang menegaskan bahwa tradisi tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan hal yang merusak momen bahagia orang lain. “Tidak peduli seberapa dekat hubungan pertemanan, pernikahan bukan tempat untuk bercanda berlebihan,” tulis salah satu pengguna media sosial.
“Pengantin wanita sudah berdandan berjam-jam demi tampil cantik, tapi semua dihancurkan hanya dalam hitungan detik. Ini jelas tidak bisa diterima,” tambah netizen lain.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih menjadi perbincangan hangat. Meskipun pengantin akhirnya berhasil menenangkan diri dan melanjutkan acara setelah sempat tertunda, momen yang seharusnya indah telah ternoda. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bahwa batasan dalam bercanda harus tetap dijaga, apalagi dalam momen sakral yang penuh makna seperti pernikahan.
Pernikahan adalah hari yang ditunggu-tunggu seumur hidup. Bagi pasangan pengantin, momen itu merupakan titik awal kehidupan baru yang diharapkan berjalan indah dan penuh kebahagiaan. Namun, ulah tak bertanggung jawab dari tiga orang teman dekat justru menjadikannya kenangan pahit yang akan sulit dilupakan.