Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1OoWRE - Info Malang Raya

    Weton Senin Kliwon Wajib Tahu! Ini Hari Keberuntungan, Kesialan, dan Pantangan yang Harus Dihindari Wetonmu Menurut Primbon

    16 Oktober 2025
    AA1OpojE - Info Malang Raya

    Gandeng Undip, Bank Tanah Dorong Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Pembangunan

    16 Oktober 2025
    AA1OoRXy - Info Malang Raya

    Real Madrid dan Barcelona Pantau Wonderkid Meksiko Gilberto Mora

    16 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Weton Senin Kliwon Wajib Tahu! Ini Hari Keberuntungan, Kesialan, dan Pantangan yang Harus Dihindari Wetonmu Menurut Primbon
    • Gandeng Undip, Bank Tanah Dorong Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Pembangunan
    • Real Madrid dan Barcelona Pantau Wonderkid Meksiko Gilberto Mora
    • Cisadane Sawit Raya (CSRA) Tegaskan Seluruh Wilayahnya Berada di Luar Kawasan Hutan
    • Viral Dapur MBG Beroperasi Lagi Usai Kasus Keracunan, Ini Klarifikasi BGN
    • Arda Guler: Kemampuan Saya dan Kylian Mbappe Saling Melengkapi
    • Andai Mau Copot Patrick Kluivert dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Bayar Kompensasi Rp3 Miliar?
    • Jasad Pria 1.000 Tahun di Meksiko Simpan Rahasia Pola Makan Manusia Pemburu
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Pengembangan Etanol Berpotensi Mengulang Sukses Biodiesel, Begini Jejaknya di Negara Lain
    RAGAM

    Pengembangan Etanol Berpotensi Mengulang Sukses Biodiesel, Begini Jejaknya di Negara Lain

    By admin16 Oktober 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1Opqee - Info Malang Raya

    Infomalangraya.com, JAKARTA- Dalam proyek besar mengawinkan etanol dan bahan bakar minyak/BBM, Indonesia seolah sekadar mengikuti jejak keberhasilan sawit sebagai campuran dalam biodiesel. Akankah bioetanol bisa memutar roda kesuksesan serupa pencampuran minyak sawit dengan BBM?

    Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memegang predikat sebagai produsen sekaligus konsumen terbesar biodiesel untuk alat transportasi. Standar campuran minyak sawit dan BBM dengan kadar 40%, jadi yang tertinggi di dunia.

    Proyeksi pengembangan biodiesel itu sejalan dengan keunggulan komoditas, Indonesia masih selaku salah satu produsen terbesar sawit. Dengan total produksi tahunan, sawit pun dibagi-bagi untuk konsumsi pangan, industri, hingga energi. Pasar pun tersebar, domestik dan ekspor.

    Alhasil, keberadaan sawit, termasuk produk biodiesel di dalamnya ikut memberikan nilai tambah kepada jutaan petani, hingga pekerja industri hilir. Biodiesel memainkan kiprah menjaga stabilisasi harga hingga sebagai upaya menghadirkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

    Jejak demikian sangat mungkin dituruti program etanol. Peluang pasar juga sangat besar, sekiranya mayoritas jenis kendaraan di Indonesia berbasis bensin yang bisa dikomplementer dengan bioetanol.

    Namun, belum apa-apa, niatan pengembangan etanol malah membangkitkan polemik. Muasalnya adalah kontrak pembelian bahan baku BBM oleh SPBU swasta dari Pertamina, ternyata ada kandungan etanol 3,5%. Kontrak itupun batal. Selanjutnya cap etanol sebagai ‘penumpang gelap’ dalam BBM ikut kena getah.

    Sejurus kemudian, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara. Dia tidak menyorot langsung soal transaksi Pertamina dan beberapa SPBU swasta, justru mendesak adanya penerapan campuran etanol sebesar 10% (E10).

    “Bapak Presiden sudah menyetujui untuk rencana mandatory 10% etanol. Dengan demikian kita akan campur bensin dengan etanol, tujuannya agar tidak impor [minyak] banyak,” ungkap Bahlil, Selasa (7/10/2025).

    Di sisi lain, menakar perkembangan etanol di berbagai belahan bumi, bukanlah barang asing. Bahkan, berbagai negara yang lebih dulu menerapkan campuran etanol, berhasil mengerek kadar di atas 20%.

    Lebih jauh, momok soal tarik-tarikan kepentingan pangan versus energi karena bahan baku utama etanol dianggap berpatok kepada tebu, sebetulnya juga usang. Etanol bisa diproduksi dari limbah pengolahan gula, maupun berbasis komoditas lainnya.

    ETANOL di NEGARA LAIN

    Dalam catatan Kementerian ESDM, Brasil sudah mencampur etanol berbasis tebu ke dalam BBM dengan kadar 27% (E27) hingga 100% (E100). Kemudian, AS menggunakan etanol berbasis jagung lewat E85 dan E10, sementara India menerapkan E20 berbasis tebu. 

    Lebih lanjut, Thailand menggunakan E20 dan E85 berbasis tebu dan singkong, Argentina E12 berbasis jagung dan tebu, Jerman E10 berbasis jagung dan gandum, Vietnam E10 berbasis tebu, Filipina E10 berbasis tebu, Perancis E10 berbasis bit gula dan jagung, dan China E10 berbasis jagung. 

    Sementara itu, Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri menilai penolakan sejumlah SPBU swasta untuk membeli base fuel milik PT Pertamina (Persero) lantaran kandungan etanol 3,5% tidak memiliki dasar teknis yang kuat.

    Menurut dia, kendaraan yang beroperasi di Indonesia sejatinya telah siap mengonsumsi bensin dengan kandungan etanol hingga 10%. Pemerintah pun telah menetapkan spesifikasi bahan bakar melalui Direktorat Jenderal Migas yang mengakomodasi campuran etanol hingga 20%. 

    Tri menjelaskan, etanol memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan komponen fosil murni. Zat tersebut memiliki angka oktan tinggi, berkisar antara RON 110–120, serta mampu menurunkan emisi karbon karena berasal dari sumber nabati. 

    “Etanol meningkatkan oktan dan mengurangi emisi CO2 karena dianggap karbon netral, tidak menambah CO2 di udara,” jelasnya. 

    Meski demikian, Tri mengakui bahwa etanol memiliki kelemahan, yakni sifatnya yang mudah menyerap air. Kondisi tersebut bisa menurunkan kualitas bahan bakar jika terdapat air bebas dalam tangki penyimpanan.

    Jumlah Pembaca: 11

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1OoWRE - Info Malang Raya

    Weton Senin Kliwon Wajib Tahu! Ini Hari Keberuntungan, Kesialan, dan Pantangan yang Harus Dihindari Wetonmu Menurut Primbon

    16 Oktober 2025
    AA1j7ZX0 - Info Malang Raya

    Cisadane Sawit Raya (CSRA) Tegaskan Seluruh Wilayahnya Berada di Luar Kawasan Hutan

    16 Oktober 2025
    AA1OpMek - Info Malang Raya

    Jasad Pria 1.000 Tahun di Meksiko Simpan Rahasia Pola Makan Manusia Pemburu

    16 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 202413
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202441
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.