Pembukaan Kembali Kunjungan Wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan bahwa kegiatan wisata alam pendakian di kawasan Gunung Rinjani Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan kembali dibuka mulai 11 Agustus 2025. Pengumuman ini dilakukan setelah melalui proses evaluasi intensif dan perbaikan menyeluruh terhadap tata kelola pendakian di kawasan tersebut.
Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, menjelaskan bahwa kegiatan wisata alam pendakian di enam destinasi TNGR akan resmi dibuka kembali pada tanggal tersebut. Ia menekankan bahwa penutupan sebelumnya dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. “Jalur pendakian telah dilakukan perbaikan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengunjung,” katanya.
Selain itu, terdapat beberapa poin penting yang perlu diketahui oleh pengunjung setelah revisi standar operasional (SOP) pendakian dilakukan. Hal ini mencakup penyesuaian kelas jalur (grade IV), rasio guide, sistem asuransi, serta mekanisme kontijensi keselamatan. Pengunjung juga diwajibkan untuk membeli tiket secara online melalui aplikasi resmi yang telah ditentukan.
Yarman menambahkan bahwa kebijakan ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan seluruh pengunjung. Penutupan semua jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, berlangsung dari 1 hingga 10 Agustus 2025. Penutupan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas hasil rapat koordinasi yang bertujuan untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kesiapan dalam menghadapi insiden kedaruratan.
Surat pengumuman nomor: PG.5/T.39/TU/KSA.04.01/B/07/2025, menyatakan bahwa penutupan enam jalur pendakian tertuang dalam surat tersebut. Rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan serta Nota Dinas Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan pada Selasa (22/7) memutuskan agar semua jalur ditutup sementara.
Bagi calon pendaki yang telah memiliki tiket masuk (eticket) dengan tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025, dapat melakukan penjadwalan ulang selama sisa musim pendakian tahun 2025. Pendaki juga dapat melakukan klaim pengembalian biaya pembelian tiket masuk dan asuransi apabila membatalkan rencana pendakian di Gunung Rinjani.
Perubahan Penting dalam Standar Operasional Pendakian
Setelah penutupan sementara, Balai TNGR melakukan sejumlah perubahan dalam standar operasional pendakian. Berikut adalah beberapa hal yang diperbaiki:
- Penyesuaian Kelas Jalur: Jalur pendakian kini diatur sesuai dengan tingkat kesulitannya (grade IV) untuk memastikan keselamatan pengunjung.
- Rasio Guide: Peningkatan jumlah guide untuk memastikan pengunjung mendapatkan panduan yang memadai selama perjalanan.
- Sistem Asuransi: Pelibatan sistem asuransi yang lebih komprehensif untuk melindungi pengunjung dari risiko yang mungkin terjadi.
- Kontijensi Keselamatan: Mekanisme darurat yang lebih baik untuk menangani keadaan krisis atau insiden yang tidak terduga.
Selain itu, pengunjung harus memperhatikan aturan baru dalam pembelian tiket. Semua pembelian tiket harus dilakukan secara online melalui aplikasi resmi yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan kerumunan dan mempermudah pengelolaan kunjungan.
Langkah-Langkah yang Diambil untuk Keselamatan Pengunjung
Balai TNGR juga menegaskan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi kawasan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas pengalaman wisata dan memastikan bahwa setiap pengunjung merasa aman selama berada di kawasan TNGR.
Pihak Balai TNGR juga memberikan informasi kepada para pendaki yang telah memesan tiket selama periode penutupan. Mereka dapat melakukan penjadwalan ulang atau mengajukan pengembalian biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, TNGR berkomitmen untuk memberikan pengalaman wisata yang optimal dan aman bagi seluruh pengunjung. Mereka percaya bahwa dengan peningkatan standar operasional dan kebijakan yang lebih ketat, kunjungan wisata di kawasan Gunung Rinjani akan tetap diminati dan menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia.