Penjajah ‘Israel’ Kembali Melakukan Agresi ke Gaza setelah Ada Restu Amerika  

InfoMalangRaya.com—Hari Jumat pagi (1/12/2023) waktu Gaza, penjajah ‘Israel’ kembali melakukan serangan udara setalah berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan sementara yang berlangsung selama tujuh hari. Serangan ini dilakukan sehari setelah ‘restu’ pemerintah Amerika Serikat.
Koresponden Palestine Information Centres (PIC) melaporkan bahwa beberapa menit sebelum pukul tujuh pada hari Jumat pagi, pesawat tempur dan pesawat pengintai Zionis terbang di langit Jalur Gaza dan mulai mendengar suara ledakan yang ternyata berasal dari serangan bom ‘Israel’.

Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengkonfirmasi bahwa pesawat penjajah melancarkan serangkaian serangan di berbagai wilayah Jalur Gaza. Radio ‘Israel’ menyatakan bahwa pesawat penjajah mulai membom seluruh bagian Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra, membenarkan bahwa jumlah korban pembantaian penjajah ‘Israel’ terbaru meningkat dalam waktu dua jam setelah berakhirnya gencatan senjata, mengakibatkan gugurnya 37 warga dan puluhan orang luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Pesawat penjajah mengebom sebuah apartemen tempat tinggal di Kota Hamad, sebelah barat Khan Yunis.  Tiga orang syahid dan sejumlah korban luka tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha setelah penjajah ‘Israel’ menargetkan rumah keluarga Qandil di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah.
Pesawat-pesawat penjajah juga menyebarkan selebaran yang menyerukan penduduk zionis kota Khuza’a, Abasan, Bani Suhaila dan Al-Qarara untuk pergi ke Rafah, dan bahwa Khan Yunis adalah daerah operasi militer.

#BREAKING Agresi Zionis Israel berlanjut di Gaza.Ketika gencatan senjata berakhir dan tidak ada perpanjangan yang diumumkan, IDF melanjutkan seranganBeberapa sasaran terkena serangan di Gaza. Suara senapan pejuang dan penjah terdengar.Sirene roket terdengar di Israel pic.twitter.com/qz3FgBnr6H— InfoMalangRaya.com (@hidcom) December 1, 2023

Pasukan penjajah zionis juga meminta penduduk di lingkungan Al-Tuffah dan beberapa lingkungan Gaza untuk pindah ke selatan Jalur Gaza, yang sedang menjadi sasaran agresi brutal.
Meskipun penjajah zionis tetap melancarkan wilayah Rafah sebagai daerah perlindungan, mengakibatkan sedikitnya 6 orang gugur syahid.
Pesawat penjajah zionis mengebom sebuah rumah keluarga Adwan di pasar barat di pusat Rafah, menyebabkan 4 orang gugur syahid dan puluhan luka-luka.

Dua orang tewas dan lainnya terluka dalam pemboman ‘Israel’ yang menargetkan sebuah rumah di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah. Pesawat penjajah zionis mengebom sebuah rumah keluarga Qanan, sebelah barat Khan Yunis, mengakibatkan sejumlah korban syahid dan luka-luka.
Puluhan ribu warga yang kembali ke rumah mereka selama masa gencatan senjata mulai menuju ke pusat-pusat penampungan di tengah kekhawatiran mengenai perkembangan situasi.
Restu Amerika
Sebelumnya, hari Kamis (30/11/2023) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menemui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mengatakan operasi militer ‘Israel’ di Gaza selatan tidak boleh mengulangi kehilangan besar -besaran kehidupan sipil dan perpindahan yang terlihat selama ofensifnya di utara.
Pada sebuah konferensi pers di Tel Aviv setelah hari pertemuan maraton dengan para pemimpin senior penjajah, Blinken mengatakan dia meletakkan langkah -langkah yang jelas bagi ‘Israel’ untuk meminimalkan korban sipil tetapi tidak mengatakan jika diyakinkan langkah -langkah itu akan diambil.
“Kami membahas rincian perencanaan ‘Israel’ yang sedang berlangsung dan saya menggarisbawahi keharusan bagi Amerika Serikat bahwa kehilangan besar -besaran nyawa sipil dan perpindahan skala yang kami lihat di Gaza utara tidak diulangi di Selatan,” kata Blinken dikutip Reuters.
‘Israel’ memahami keharusan melindungi warga sipil, keharusan bantuan kemanusiaan, dan akan terus bekerja untuk memastikan bahwa itu diajukan dalam praktik,” katanya. “Seperti yang saya katakan kepada Perdana Menteri, niat itu penting, tetapi begitu pula hasilnya,” tanda dukungan dimulainya agresi ke Gaza.
Amerika mengklaim, bahwa penjajah akan meraih kemenangan melawan Hamas karena memiliki militer tercanggih di dunia. ‘Israel’ memiliki salah satu militer paling canggih di dunia. Ini mampu menetralkan ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas, sambil meminimalkan bahaya bagi pria, wanita dan anak -anak yang tidak bersalah,” kata Blinken.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *