Infomalangraya.com –
Membangun kepercayaan memang penting dalam hubungan antara dokter dan pasiennya, namun hal ini bisa menjadi hal yang rapuh. Dalam episode Off the Charts kali ini, kami berbicara dengan Toweya Brown-Ochs, direktur keberagaman dan inklusi di HealthPartners. Dia membahas bagaimana dampak dari perkataan orang sering kali lebih penting daripada niat dan apa yang diperlukan untuk menjadi sekutu dalam perjuangan melawan rasisme. Dengarkan episodenya atau baca transkripnya.
Membangun kepercayaan dengan pasien
Kepercayaan mulai terbangun dari interaksi pertama seseorang dengan tim perawatannya. Setiap kali pasien mendapat interaksi positif, mereka menyetorkan sedikit uang ke celengan kepercayaan mereka. Ketika mereka melakukan interaksi negatif, kepercayaan itu dicabut dari bank tersebut. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan sebanyak mungkin sehingga kesalahan dan miskomunikasi tidak membuat Anda bangkrut.
Seperti yang dikatakan Toweya, “Kami sedang belajar, kami selalu berubah, namun kami benar-benar harus mulai dari memahami pasien, anggota, komunitas di mana kami melayani… Menjadi setara dan konsisten tidak sama dengan bersikap adil. . Dan kita harus bersikap adil terhadap wilayah yang kita layani berdasarkan apa yang mereka butuhkan, bukan hanya apa yang kita miliki.” Mengenal pasien dan memenuhi kebutuhan pribadi dan spesifik mereka dapat membantu menumbuhkan kepercayaan.
Niat vs. dampak
Saat berbicara tentang kepercayaan, penting untuk memahami perbedaan antara niat dan dampak. Niat adalah apa yang ingin dicapai seseorang melalui suatu interaksi, sedangkan dampak adalah bagaimana kata-kata atau tindakan mereka mempengaruhi orang lain. Misalnya, seorang perawat yang menjelaskan mengapa pasien tidak perlu datang ke rumah sakit mungkin bermaksud membantu pasien menghindari tagihan rumah sakit yang besar, namun dampaknya mungkin pasien merasa tidak diterima.
Mempertimbangkan dampak tindakan Anda terhadap orang lain dapat membantu Anda membangun kepercayaan. Toweya dan pembawa acara Off the Charts berbicara tentang cara mendekati niat dan dampak.
Apa yang membedakan sekutu sejati
Rasisme, transfobia, dan bias lain dalam sistem layanan kesehatan membuat kelompok marginal cenderung kurang terbuka terhadap dokter mereka. Toweya sering mendengar orang mengatakan ingin menjadi sekutu, tapi apa maksudnya?
Baginya, sekutu adalah seseorang yang melakukan lebih dari sekadar mendukung bisnis milik BIPOC dan hadir di demonstrasi Black Lives Matter. Seorang sekutu mendidik dirinya sendiri mengenai isu-isu tersebut untuk memahami mengapa hal-hal tersebut menyinggung, bagaimana menghadapi pihak lain, dan bagaimana tampil di depan komunitas yang mereka dukung. Sekutu perlu mempersiapkan diri untuk angkat bicara.
Dengarkan episode ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang menjadi sekutu sejati, membangun kepercayaan dengan pasien, dan mengapa dampak itu penting.