InfoMalangRaya.com β Sebuah diskusi panel di Festival Buku batal digelar setelah dua penulis yang menjadi narasumber memboikot acara tersebut karena moderator merupakan seorang pendukung Zionis.
Dua penulis tersebut, Aisha Gawad dan Lisa Ko, menginformasikan kepada panitia Festival Buku Albany bahwa keduanya menolak hadir karena moderator, Elisa Albert, yang memiliki pandangan Zionis. Mereka menyatakan akan hadir jika Elisa dikeluarkan dari acara tersebut.
βBukan untuk menutup-nutupi hal ini. Aisha Gawad dan Lisa Ko tidak ingin berada dalam satu panel dengan seorang Zionis,β ungkap panitia, Mark Koplik.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar berbahasa Ibrani, Haaretz, pada Selasa (24/09/2024) Elisa mengatakan bahwa ia tidak terkejut dengan pembatalan tersebut.
βSaya mulai menyusun sebuah karya dalam bentuk surat kepada dua penulis yang ingin saya dikeluarkan. Saya berharap mereka menghubungi saya secara langsung,β kata Albert.
Pendukung Zionis
Elisa Albert merupakan seorang pendukung Zionis yang vokal. Dia menyuarakan dukungannya terhadap βIsraelβ melalui akun media sosial.
Albert menduga bahwa acara tersebut kemungkinan besar dibatalkan setelah seseorang dari panel menemukan Instagram-nya.
Setelah 7 Oktober, ketika kelompok perlawanan Palestina meluncurkan operasi Banjir Al-Aqsa sebagai pembalasan atas penjajahan βIsraelβ selama puluhan tahun, unggahan Albert berisi kritikan terhadap orang-orang yang ia anggap βmunafikβ yang tidak memahami βkerumitan konflik.β
Memutuskan hubungan dengan para penulis pro-Israel
Peringatan satu tahun genosida βIsraelβ di Gaza semakin dekat dan gencatan senjata permanen belum diterapkan. Namun, berbagai industri telah menjatuhkan sanksi, melakukan divestasi, dan memboikot produk, layanan, dan pendukung pro-Israel.
Aksi boikot juga telah meluas ke industri penulisan.
Bulan lalu, peluncuran buku penulis Joshua Liefer dibatalkan setelah seorang anggota staf yang mengawasi acara tersebut keberatan dengan moderator βZionisβ.
Esai penerjemah Inggris-Israel, Joanna Chen, telah dihapus dari majalah Guernica awal tahun ini karena tekanan staf.
Selain itu, PEN America membatalkan acara penghargaannya setelah para penulis memilih untuk memboikot acara tersebut sebagai tanggapan atas βsikap diamβ organisasi tersebut terhadap genosida βIsraelβ di Gaza.
Sebelumnya pada bulan September, sebuah penghargaan sastra besar Kanada mencabut nama Scotiabank, sponsor utamanya, dari gelar penghargaan tersebut setelah berbulan-bulan protes terkait investasi bank tersebut di sebuah pabrik senjata βIsraelβ di tengah-tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Meskipun penghargaan ini berganti nama menjadi Giller Prize, yang sebelumnya dikenal sebagai penghargaan Scotiabank Giller, bank ini akan tetap menjadi sponsor utama acara tersebut.
Anak perusahaan manajemen aset bank ini memiliki saham di Elbit Systems, produsen senjata terbesar diβ Israelβ, yang memasok peralatan militer ke entitas Zionis yang digunakan untuk serangan di Jalur Gaza.
Para demonstran menginterupsi upacara penyerahan hadiah Giller dua kali pada November 2023, memprotes Scotiabank dan Elbit Systems, satu bulan setelah penjajah βIsraelβ memulai pengeboman harian terhadap Gaza. Lebih dari 2.000 penulis dan penerbit menandatangani surat terbuka yang mendesak agar tuntutan terhadap para pengunjuk rasa dibatalkan.
Sarah Bernstein, pemenang penghargaan tahun 2023, mengundurkan diri dari penampilannya di Giller Book Club setelah penyelenggara menginformasikan kepadanya bahwa pertanyaan-pertanyaan audiens tentang demonstrasi atau Gaza dapat disunting.
Lebih dari 30 penulis yang memenuhi syarat untuk mendapatkan penghargaan tersebut menarik karya mereka dari pertimbangan, menandatangani sebuah pernyataan pada bulan Juli. *