Jember (IMR) – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi untuk pertama kalinya dalam sejarah menembus target 60 persen pada akhir Juni 2025.
“Selama ini paling tinggi hanya 55-56 persen, paling tinggi 57 persen. Alhamdulillah untuk seluruh Indonesia kemarin kita berhasil mencapai 60 persen.” kata Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah Maman Abdurrahman, dalam acara bincang-bincang yang digelar UKM-IKM Nusantara Jawa Timur dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jember di auditorium Bank Jatim, Kabupaten Jember, Sabtu (5/7/2025).
Selain mengejar target penyaluran KUR dari sisi angka, Maman mengatakan, ada kewajiban mengedepankan aspek kualitas pendistribusian. “Mengukur kualitas pendistribusian KUR dilihat indikatornya. Salah satunya dari angka persentase jumlah penyaluran di sektor produksi,” katanya.
Menurut Maman, angka 60 persen penyaluran KUR di sektor produksi menunjukkan bahwa alokasi KUR diiperuntukkan usaha-usaha yang bisa memberikan efek tambahan atau sektor produksi, bukan cuma konsumtif.
“Kalau di sektor produksi ada pelibatan tenaga kerja, ada penyerapan dan pemberdayaan ekonomi di daerah. Inilah salah satu ukuran,” kata Maman.
Kabar baik lainnya adalah jumlah UMKM yang naik kelas. Kementerian UMKM ditargetkan 1,2 juta UMKM bisa naik kelas.
“Alhamdulillah per bulan Juni kemarin sudah satu juta lebih sedikit UMKM yang naik kelas. Insyaallah kalau dihitung seperti itu sampai akhir tahun, target kita mau kejar sampai kurang lebih dua jutaan UMKM yang memang tumbuh dan naik kelas,” kata Maman.
Maman menyebut target itu tercapai berkat dukungan bank-bank penyalur kredit. “Ini semua tentunya berkat kolaborasi dan semangat kebersamaan gotong-royong kita. Mudah-mudahan kalau ke depan disupport bareng lagi, kita kolaborasi dengan teman-teman Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), insyaallah itu semua akan lebih paten lagi,” katanya. [wir]