Penyebab Mimisan dan Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Mimisan, atau dalam istilah medis disebut epistaksis, terjadi ketika salah satu pembuluh darah di lapisan hidung mengalami kerusakan atau pecah. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari cedera, infeksi, alergi, hingga kebiasaan mengupil atau adanya benda asing yang masuk ke dalam lubang hidung.
Mimisan sering kali terjadi pada anak-anak dan biasanya tidak menimbulkan risiko serius. Namun, penting untuk memahami berbagai penyebab dan tanda-tanda yang perlu diwaspadai agar dapat segera diambil langkah yang tepat.
Penyebab Umum Mimisan Tanpa Disertai Gejala Lain
Mimisan yang terjadi tanpa disertai gejala lain umumnya tidak berbahaya dan bisa terjadi sesekali. Beberapa penyebab umum antara lain:
- Udara kering, terutama selama musim dingin atau di ruangan yang menggunakan AC atau pemanas.
- Mengupil, yang merupakan penyebab paling umum, terutama pada anak-anak.
- Meniup hidung terlalu keras atau sering bersin.
- Iritasi akibat alergi atau pilek.
- Trauma ringan, seperti benturan pada hidung.
- Penggunaan semprotan hidung, terutama dekongestan atau steroid.
- Ketinggian atau perubahan tekanan.
- Iritasi kimia, seperti asap, polusi, atau produk pembersih yang kuat.
Selain itu, mimisan saat tidur juga bisa terjadi karena kebiasaan mengupil tanpa sadar. Hal ini sering dialami oleh anak-anak dan orang dewasa.
Tanda Peringatan Mimisan yang Harus Diwaspadai
Meskipun kebanyakan orang akan mengalami mimisan sekali dalam hidupnya dan biasanya berhenti dalam beberapa menit, ada kondisi tertentu yang perlu mendapat perhatian medis. Berikut adalah beberapa tanda yang harus diperhatikan:
Mimisan pada Anak-Anak
Anak-anak sering kali mengalami mimisan yang ringan, namun orang tua tetap perlu waspada. Jika mimisan tidak berhenti setelah 20 menit dengan tekanan langsung, terutama jika anak mengalami cedera pada kepala atau wajah, segera kunjungi dokter. Selain itu, jika ada benda yang tersangkut di hidung atau muncul gejala seperti pusing, sakit kepala, muntah, atau kesulitan bernapas, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
Mimisan pada Orang Dewasa
Pada orang dewasa, mimisan yang tidak berhenti setelah 20 menit atau kehilangan banyak darah (lebih dari satu cangkir) juga memerlukan evaluasi dokter. Jika muncul gejala seperti kesulitan bernapas, tersedak, atau muntah karena darah menetes ke tenggorokan, segera cari bantuan medis. Selain itu, jika mimisan disebabkan oleh cedera serius di kepala atau wajah, atau jika terdapat pendarahan dari bagian tubuh lain seperti telinga atau rektum, segera periksa ke dokter.
Kondisi Medis yang Bisa Menyebabkan Mimisan
Beberapa kondisi medis juga dapat menjadi penyebab mimisan. Dua penyebab paling umum adalah udara kering dan mengupil. Namun, ada penyebab lain yang berkaitan dengan kondisi medis, seperti:
- Sinusitis akut atau kronis
- Alergi
- Cedera, termasuk trauma tumpul atau luka bakar
- Penggunaan aspirin
- Gangguan pendarahan, seperti hemofilia
- Obat pengencer darah, seperti warfarin dan heparin
- Iritasi kimia, seperti amonia
- Penggunaan kokain
- Pilek
- Deviasi septum
- Semprotan hidung yang digunakan secara berlebihan
- Rinitis nonalergi
- Trauma pada hidung
Penyebab Mimisan yang Kurang Umum
Ada juga penyebab mimisan yang kurang umum, seperti:
- Penggunaan alkohol
- Telangiektasia hemoragik herediter
- Trombositopenia imun
- Leukemia
- Tumor hidung dan paranasal
- Polip hidung
- Operasi hidung
Secara umum, mimisan bukanlah gejala langsung dari tekanan darah tinggi. Namun, jika mimisan terjadi secara berulang atau sering, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengecek apakah ada masalah di dalam hidung, seperti polip hidung.
Benarkah Stres Menyebabkan Mimisan?
Meski stres bisa memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, tidak ada bukti yang jelas bahwa stres secara langsung menyebabkan mimisan. Namun, stres bisa memperburuk kondisi yang sudah ada, seperti alergi atau iritasi hidung. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental dan fisik sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk mimisan.







