InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memuji mentalitas Erling Haaland yang tetap tampil luar biasa walaupun sedang dalam keadaan berduka. Pep menyebut Haaland sendiri yang memintanya untuk bermain.
Haaland sedang dalam keadaan berduka setelah kerabat dekatnya, Ivar Eggja meninggal dunia pada usia 59 tahun pekan ini. Namun sang pemain tetap meminta dimainkan untuk laga lawan Brentford, dan berhasil mencetak dua gol, membawa City menang 2-1.
“(Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin bermain) kemarin. Itulah kekuatannya. Selama 90 menit Anda melupakan kehidupan pribadi Anda,” kata Guardiola seperti dilansir Football5Star dari laman resmi klub.
“Sulit bagi keluarganya, bagi siapa pun yang meninggal pada usia itu sulit bagi setiap manusia. Dia terpuruk di ruang ganti, tetapi kami mencoba untuk menjaga semua orang dan dekat dengan mereka.
“Kemarin suasana hatinya jauh lebih baik dan cara terbaik terkadang adalah melakukan pekerjaan Anda. Dia, selama bertahun-tahun, telah melakukannya dengan sempurna.
“Itulah kekuatannya. Selama 90 menit Anda melupakan kehidupan pribadi Anda dan pukulan di wajah Anda yang diberikan kehidupan kepada Anda.
“Jika dia tidak siap bermain, dia akan datang kepada saya dan mengatakan dia tidak siap bermain. Dia memiliki begitu banyak kualitas dan dia adalah senjata yang harus kami gunakan.”
Pep Guardiola: Ini Baru 4 Laga
Kemenangan lawan Brentford membuat City menjadi satu-satunya tim di Premier League yang meraih poin sempurna dari empat laga. Namun Pep mengingatkan ini baru empat laga.
“Saya selalu melihat klasemen setelah 10-12 pertandingan. Saya tidak memperhatikan, lebih baik meraih 12 poin, tetapi apa pun bisa terjadi. Pemain datang, seperti Gundogan yang tidak tampil di pramusim, Kyle (Walker) datang dan John (Stones). Kami membutuhkan semua orang,” ujarnya.
“Sangat produktif bagi kami untuk menang dengan cara itu. Saya memperingatkan para pemain untuk berhati-hati, tetapi sekarang mereka telah merasakannya. Staf merasakannya, bagaimana kami menderita hari ini. Itulah mengapa sangat sulit untuk memenangkan Premier League.”