Infomalangraya – MALANG KOTA – Kajoetangan Heritage menyedot perhatian wisatawan. Data Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mengungkap, jumlah kunjungan di koridor Kajoetangan berkisar 20 ribu per bulan. Jumlahnya bertambah menjadi 26 ibu jika digabung dengan kunjungan wisatawan di kampoeng heritage.
Penjaga loket masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan Astufah mengatakan, setiap harinya ada 200 pengunjung. Dengan demikian, sebulan bisa mencapai 6000-an pengunjung. ”Kalau akhir pekan ya bisa sampai 500 pengunjung dalam sehari,” tutur Astufah, Jumat lalu (9/6).
Ia menyebutkan ada 4 cafe di dalam kampung yang merupakan milik warga setempat. Sedangkan untuk warung-warung makanan masih belum ada tambahan lagi. “Masih sekitar belasan warung,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, seharusnya masyarakat dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk berbisnis. ”Namun masih banyak yang maju mundur karena takut tidak laku,” tuturnya.
Sementara kemudahan atau bantuan permodalan juga diperlukan untuk mendorong masyarakat lebih mudah dalam berbisnis. “Sudah sering ada kabar mau dikasih bantuan modal ini itu, tapi belum ada diberi juga,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjutnya, pelatihan keterampilan berbisnis juga perlu diberikan terlebih dahulu, sebelum diberi bantuan permodalan. Sedangkan untuk fasilitas lainnya, saat ini Kampoeng Heritage Kajoetangan memiliki beberapa spot foto dan beberapa toilet umum. Ia menyebutkan terdapat sekitar 3 toilet umum, itu pun harus masuk lumayan jauh ke dalam gang.
Selain itu, Atufah menambahkan, tulisan mengenai retribusi juga diperlukan di loket atau pintu masuk kampoeng heritage. “Biar saya tidak selalu menjelaskan kalau ada pengunjung yang masuk,” tuturnya.(dur/dan)
