Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    getty2221950458 2000x666 - Info Malang Raya

    Bagaimana cara mengetahui apakah sesak napas berasal dari kecemasan

    20 Agustus 2025
    Kylian Mbappe menyebut Osasuna tampil bagus Getty Images - Info Malang Raya

    Kylian Mbappe: Osasuna Jalankan Taktik dengan Baik

    20 Agustus 2025
    jasad korban 11zon.webp - Info Malang Raya

    Tenggelam di Jombang, Seorang Pemancing Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Brantas Mojokerto

    20 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Bagaimana cara mengetahui apakah sesak napas berasal dari kecemasan
    • Kylian Mbappe: Osasuna Jalankan Taktik dengan Baik
    • Tenggelam di Jombang, Seorang Pemancing Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Brantas Mojokerto
    • Gedung Putih sekarang memiliki akun Tiktok
    • Vape Ancaman Baru Remaja, Perlu Ada UU yang Tegas
    • Como 1907 Dinilai Bisa Recoki Perburuan Scudetto
    • Tiga Pilar Berkolaborasi, Latih Ratusan Satgas Surabaya untuk Pemasangan Atap UPVC
    • Luis Diaz: Pindah ke Bayern Munich Merupakan Pertaruhan Besar
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Perang di Sudan 13 Juta Orang Kehilangan Tempat Tinggal Separuh Penduduk Kurang Gizi
    INTERNASIONAL

    Perang di Sudan 13 Juta Orang Kehilangan Tempat Tinggal Separuh Penduduk Kurang Gizi

    By admin28 November 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Sudan Selatan Kelaparan RTR - Info Malang Raya

    InfoMalangRaya.com– Peperangan di Sudan, yang dimulai 20 bulan lalu, mengakibatkan salah satu bencana kemanusiaan paling parah di dunia menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 13 juta orang mengungsi akibat konflik itu, dan lebih dari separuh dari 45 juta penduduk Sudan mengalami kekurangan gizi akut dengan delapan juta orang di antaranya dalam kondisi kritis.

    Menurut laporan reporter Radio France Internationale (RFI) di Sudan hari Rabu (27/11/2024), rumah sakit Al-Shuhada di daerah Bahri di bagian utara pinggiran ibu kota Khartoum, belum lama ini direbut oleh tentara reguler Sudan dari tangan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

    Tidak jauh dari rumah sakit itu, penduduk mengalami malnutrisi dan kelaparan, yang sekarang merenggut nyawa lebih banyak dibandingkan perang itu sendiri.

    “Kedua putri saya meninggal karena kelaparan,” kata Selwa Zakaria kepada RFI. “Yang pertama empat bulan lalu – dia berusia 12 tahun. Yang kedua – berusia satu setengah tahun – meninggal seminggu yang lalu. Kami tidak punya apa-apa untuk dimakan.” Ibu malang itu sedang menunggu staf medis di depan pintu unit pelayanan gizi di RS Al-Shuhada.

    Fatima Haroun petugas yang merawat bayi-bayi kurang gizi sedang menimbang berat badan satu per satu bayi yang dijaganya.

    “Pada bulan September saja, kami mencatat 20 kematian anak di bawah usia 5 tahun,” katanya kepada reporter RFI. ”Kami menghadapi situasi kelaparan level 1. Namun, tidak seorang pun menyadari betapa seriusnya kasus-kasus yang kami tangani di sini. Saya pernah menerima satu keluarga yang, ketika mereka tidak punya apa pun untuk dimakan, mereka mengambil lumpur Sungai Nil untuk dimakan!”

    Sosok-sosok yang tampak kelaparan juga menunggu di lobi rumah sakit. Seorang anak laki-laki bernama Fayad, yang tubuhnya hanya tinggal tulang dan kulit, sedang dirawat oleh Dokter Imad.

    “Ketika saya menerimanya di ruang gawat darurat, dia dalam keadaan mengalami dehidrasi, hipotensi,” kata dokter tersebut kepada RFI. “Dia kekurangan gula, air, semuanya.”

    Dokter itu bertanya kepada Fayad apakah dia bisa bicara. Anak itu tidak dapat menjawab. Bibirnya nyaris tidak bergerak.

    Warga Sudan yang berhasil melarikan diri dari daerah yang sedang dilanda pertempuran tiba dalam kondisi kritis.

    Azza Hussein belum lama menyelamatkan diri dari daerah Samarab, sekitar satu kilometer dari rumah sakit Al-Shuhada.

    “Tidak ada makanan. Pasar-pasar kosong, Orang sekarat di mana-mana,” katanya kepada RFI.“Di lingkungan kami, dalam dua minggu saja sudah ada 150 orang yang meninggal. Contohnya, tetangga saya meninggal karena disentri mendadak, ada juga yang meninggal karena air sumur [kotor]. Ada juga karena demam berdarah. Pemakaman dilakukan dengan secepat mungkin supaya jasad-jasad tidak menjadi sumber penularan penyakit,” paparnya.

    Pada kondisi normal, penyakit-penyakit tersebut tidak membunuh jika diobati sebagaimana mestinya, namun kondisi kelaparan menjadikannya sebagai pengundang maut, menurut direktur rumah sakit tersebut Hadil El-Hassan.

    Akibat malnutrisi dan kelaparan, sistem kekebalan tubuh masyarakat sangat lemah.

    Di seluruh Sudan, perang telah menyebabkan kehancuran di mana-mana, terjadi penjarahan di pabrik-pabrik dan pasar-pasar. Masyarakat terkepung peperangan tanpa akses terhadap makanan.

    “Kami tidak bisa mengirimkan makanan kepada mereka,” kata El-Hassan.

    Dia menyerukan supaya koridor kemanusiaan dibuka, khususnya ke wilayah-wilayah yang dikuasai Rapid Support Forces.

    Dalam kondisi kekacauan meluas seperti sekarang ini, sulit untuk mengetahui berapa banyak orang yang mati karena kelaparan.

    “Mereka merupakan korban ikutan dari perang,” imbuhnya.

    Di dalam wilayah Sudan sekitar 11 juta irang menjadi pengungsi di negaranya sendiri, sementara dua juta lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga.

    Sebagian besar warga Sudan merasa benar-benar terabaikan.*

    Jumlah Pembaca: 584

    Gizi Juta kehilangan kurang orang penduduk Perang Separuh Sudan tempat tinggal
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Vape malaysia - Info Malang Raya

    Vape Ancaman Baru Remaja, Perlu Ada UU yang Tegas

    20 Agustus 2025
    Hukum MMA Fatwa - Info Malang Raya

    Hukum Pertandingan Tinju Bebas dan MMA Menurut Ulama

    20 Agustus 2025
    Tentara Israel Druze e1533260366975 - Info Malang Raya

    Kekurangan Serdadu, ‘Israel’ Rayu Pemuda Yahudi Diaspora Jadi Tentara

    19 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20242
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20241
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202425
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.