InfoMalangRaya.com—Turkiye memperkenalkan mata pelajaran opsional baru “Keluarga dalam Masyarakat Turki” dalam kurikulum sekolah sejalan dengan upaya negara tersebut untuk memerangi homoseksualitas.
Menegaskan bahwa pihak berwenang Turki bertanggung jawab memerangi ideologi sesat tersebut, Menteri Pendidikan Turki, Yusuf Tekin mengumumkan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi pada Senin lalu.
“Dalam kurikulum baru kami, topik keluarga akan diprioritaskan,” kata Yusuf kepada 24 TV seperti dikutip Balkan Insight.
Mata pelajaran tersebut mulai ditawarkan pada sesi sekolah baru mulai Senin, namun menteri tidak merinci usia siswa yang boleh mengikuti mata pelajaran tersebut.
“Kami ingin melahirkan generasi yang mampu mencerminkan nilai-nilai dan kemandirian negara ini kepada generasi mendatang. Kita harus berjuang dengan cara kita sendiri,” kata Menkeu.
Ia mengatakan deklarasi hak asasi manusia universal juga perlu dievaluasi kembali dan diubah karena melindungi hak kelompok LGBT.
Turkiye di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan menekankan nilai-nilai tradisional keluarga dan masyarakat serta menolak ideologi homoseksualitas, antara lain mengedepankan hubungan sesama jenis antara gay dan lesbian.
Ditangkap Polisi
Polisi Turki hari Selasa menangkap sepuluh orang di Izmir yang memprotes persetujuan iklan publik anti-LGBT yang diterbitkan oleh sebuah asosiasi yang mempromosikan nilai-nilai kekeluargaan.
Pengunjuk rasa tersebut adalah anggota kelompok pro-LGBT Renklerin Direnişi (Perlawanan Warna) yang melakukan protes di depan kantor Dewan Tertinggi Radio dan Televisi (RTÜK) İzmir.
Kemarahan komunitas LGBT terpicu ketika otoritas (dewan) yang bertanggung jawab menemukan bahwa mayoritas memberikan suara mendukung tindakan untuk menyetujui iklan tersebut.
Turkish Minute melaporkan bahwa Kantor Gubernur İzmir melarang protes pro-LGBT atas dasar keselamatan publik dan mengatakan para pengunjuk rasa bertindak “bertentangan dengan moralitas”.
Aksi protes tersebut juga dikhawatirkan akan mengundang serangan dari kelompok yang mempunyai pandangan berlawanan sehingga mengancam keselamatan mereka.
Polisi membubarkan rombongan pengunjuk rasa di depan Terminal Feri Pasaport, Konak, membawa para tahanan ke kantor polisi yang kemudian dibebaskan pada malam hari yang sama.
Iklan yang disetujui berjudul “Hentikan propaganda LGBT” diterbitkan oleh İstanbul Family Foundation. Iklan publik tersebut mempromosikan sebuah acara yang akan diadakan di lingkungan Saraçhane di İstanbul pada tanggal 17 September yang menyerukan pelarangan propaganda LGBT “untuk anak-anak, keluarga dan seluruh umat manusia”.*