Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Peralatan dan Obat Nyeri

admin 21 Views
2 Min Read

InfoMalangRaya.com–Seorang dokter dari Yordania, Aseel al-Jallad, mengisahkan pengalamannya ketika bertugas di Jalur Gaza. Ia melakukan tugas kemanusiaannya dalam beberapa minggu terakhir, kemudian kini telah kembali ke ibukota Yordania, Amman.
Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi ini menceritakan pengalaman sebagaimana dilansir kanal Roya Jordan’s dan Middle East Monitor (20/4/2024):
“Melahirkan di Jalur Gaza dilakukan tanpa obat penghilang rasa sakit, peralatan, atau obat-obatan. Kepedihan dialami oleh seluruh perempuan di Gaza, namun mereka tetap tenang dan tangguh. Air mata juga jatuh tanpa suara saat melahirkan.”

Dikisahkan oleh Dokter al-Jallad, salah satu ibu saat melahirkan mengatakan, “Saya ingin memiliki lebih banyak anak laki-laki sehingga kami dapat menggantikan mereka yang terbunuh.”
Menurut Dokter al-Jallad, kelahiran di Jalur Gaza adalah keajaiban yang nyata. Dia mencatat saat ini ada sekitar 55.000 hingga 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza. Semuanya hidup dalam kondisi sulit karena kekurangan obat-obatan dan makanan.
Dokter al-Jallad juga mengisahkan pengalamanya menjalani Ramadhan di Jalur Gaza. Dia adalah seorang tamu dan masyarakat setempat memberinya makanan selama Ramadhan. Mereka juga memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan meskipun kemampuan mereka terbatas.

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Ketua komite media Asosiasi Medis Yordania, Hazem al-Qarala, mengungkapkan: “20 dokter Yordania memasuki Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir untuk mendukung dan membantu masyarakat Jalur Gaza yang sedang menghadapi agresi yang telah berlangsung hampir 200 hari.”
Telah diberitakan oleh banyak media bahwa jumlah warga yang syahid di Jalur Gaza akibat kebrutalan agresi Zionis “Israel” mencapai lebih dari 34 ribu orang. Menurut UNICEF, lebih dari 13.800 jiwa merupakan anak-anak. Data Kementerian Kesehatan Gaza juga menyebut korban luka lebih dari 76 ribu jiwa sejak serangan penjajah pada 7 Oktober 2023 lalu.*/PAM

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version