Persebaya Surabaya Kembali Terpuruk Setelah Kalah dari Persija Jakarta
Persebaya Surabaya kembali menghadapi masa sulit setelah kalah 1-3 dari Persija Jakarta dalam pertandingan lanjutan Super League 2025/2026 pekan ke-9 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (18/10/2025) malam. Kekalahan ini membuat Green Force melorot ke peringkat ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 10 poin dari sembilan laga.
Pertandingan ini berlangsung di hadapan ribuan Bonek yang memenuhi tribun. Persebaya Surabaya sejatinya memiliki ambisi besar untuk memetik kemenangan. Namun, kenyataan di lapangan justru berbalik arah ketika Persija tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang, terutama dari skema bola mati.
Persija membuka keunggulan lebih dulu lewat sundulan Dony Tri Pamungkas pada menit ke-21 setelah memanfaatkan sepak pojok. Gol itu membuat ritme permainan Persebaya Surabaya terganggu karena tim asuhan Eduardo Perez terlihat kehilangan konsentrasi di lini pertahanan.
Menjelang babak pertama berakhir, Macan Kemayoran kembali menambah penderitaan tuan rumah. Jordi Amat berhasil menggandakan skor pada menit ke-45+4, juga dari situasi sepak pojok yang tak mampu diantisipasi barisan belakang Green Force.
Kebobolan dua gol dari bola mati membuat atmosfer di GBT seketika menegang. Suporter tuan rumah terlihat gelisah, sementara Persija bermain lebih tenang dan disiplin menjaga keunggulan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Persebaya Surabaya berusaha memperbaiki koordinasi antar lini dan meningkatkan intensitas serangan. Namun, upaya mereka kembali kandas setelah Persija mendapat hadiah penalti pada menit ke-73 yang dieksekusi sempurna oleh Allano untuk mengubah skor menjadi 0–3.
Ketinggalan tiga gol tak membuat Persebaya Surabaya menyerah begitu saja. Mereka akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan lewat gol Leo Lelis pada menit ke-78 yang lahir dari kemelut di depan gawang Persija setelah situasi sepak pojok. Gol tersebut sempat membangkitkan semangat Bonek di tribun yang berharap akan terjadi kebangkitan.
Sayangnya, sisa waktu yang ada tak cukup bagi Persebaya Surabaya untuk mengejar defisit gol dan mereka harus menutup laga dengan kekalahan menyakitkan di kandang sendiri.
Pelatih Persebaya: Momentum untuk Evaluasi dan Pembenahan
Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, mengakui hasil ini menjadi tamparan keras bagi timnya. Ia menilai pertandingan kontra Persija akan menjadi momen refleksi untuk memperkuat soliditas tim dan memperbaiki kesalahan mendasar.
“Hasil pertandingan hari ini jadi momentum bagi kita untuk lebih bersatu lagi. Ada waktu satu minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi laga selanjutnya,” ujar Perez usai pertandingan. Pelatih asal Spanyol itu menegaskan seluruh pemain perlu menunjukkan reaksi positif setelah kekalahan ini. Ia menyoroti kurangnya konsentrasi di situasi bola mati yang berulang kali dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol.
Di sisi lain, pelatih Persija, Mauricio Souza, mengungkapkan keberhasilan timnya menembus pertahanan Persebaya Surabaya bukan kebetulan. Ia menyebut skema bola mati memang sudah disiapkan secara matang dalam sesi latihan sebelum laga.
“Berawal dari bola mati itu kita sudah perhitungkan apa yang harus kita lakukan. Dua di antaranya kali ini sukses (dari sepak pojok) dan satu kita bisa mencetak gol (dari penalti). Sangat menguntungkan buat kita,” tutur Souza.
Performa Persebaya Surabaya yang Menurun
Kemenangan ini menjadi hasil berharga bagi Persija yang kini menembus posisi ketiga klasemen sementara dengan 14 poin dari delapan pertandingan. Tim ibu kota itu menunjukkan perkembangan positif di bawah kendali Mauricio Souza setelah awal musim yang sempat tersendat.
Sementara itu, kekalahan ini membuat situasi Persebaya Surabaya semakin tidak stabil. Dalam lima pertandingan terakhir, Green Force hanya mampu meraih satu kemenangan dan mulai kehilangan konsistensi permainan yang sempat mereka tunjukkan di awal musim.
Performa lini belakang menjadi sorotan utama karena terlalu mudah kecolongan dari situasi bola mati. Selain itu, kreativitas lini tengah juga belum maksimal dalam mendukung serangan yang sering buntu saat menghadapi tim dengan pertahanan rapat seperti Persija.
Para pemain Persebaya Surabaya tampak frustrasi karena kesulitan mengembangkan permainan meski memiliki dukungan penuh dari suporter. Beberapa peluang emas yang tercipta gagal dimanfaatkan menjadi gol, mempertegas lemahnya penyelesaian akhir tim asuhan Perez.
Atmosfer di GBT yang Masih Panas
Di luar hasil pertandingan, atmosfer di GBT masih terasa panas usai peluit panjang dibunyikan. Banyak Bonek terlihat kecewa, namun sebagian tetap memberi semangat dengan nyanyian dukungan sebagai bentuk cinta terhadap tim kebanggaan mereka.
Persebaya Surabaya kini dituntut bangkit jika tak ingin semakin tertinggal di papan tengah klasemen. Pekan depan akan menjadi ujian berat bagi tim asal Surabaya itu untuk membuktikan kemampuan mereka memperbaiki kesalahan dan kembali ke jalur kemenangan.
Kekalahan dari Persija bukan sekadar kehilangan tiga poin, tetapi juga alarm keras bagi Persebaya Surabaya untuk segera berbenah. Dengan kompetisi yang masih panjang, konsistensi dan mental juara akan menjadi kunci agar Green Force bisa keluar dari turbulensi dan kembali menyalakan asa di Super League 2025/2026 musim ini.







