Distribusi BBM di Jember Kembali Normal Pasca-Kemacetan
Distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember kini kembali berjalan lancar setelah sebelumnya mengalami gangguan akibat kemacetan parah di jalur Banyuwangi. Pihak terkait, termasuk pemerintah dan Pertamina, telah melakukan koordinasi untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Pengiriman BBM ke Jember kini dilakukan melalui Depo Malang dan Surabaya. Hal ini dilakukan karena suplai dari Depo Banyuwangi tidak dapat diandalkan akibat penutupan jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025. Rute pengiriman harus dialihkan melalui Pantura, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman.
Bupati Muhammad Fawait menyampaikan bahwa distribusi BBM melalui jalur baru tersebut sudah mulai masuk. Ia optimis situasi akan kembali normal dalam dua hari ke depan. “Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Gunakan BBM secara bijak sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk mengawasi distribusi BBM agar tidak terjadi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tim pemantau lapangan dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP dikerahkan untuk memastikan pengiriman BBM berjalan baik.
Pemkab juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi distribusi BBM dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi. “Kerja sama antara pemerintah, Pertamina, dan masyarakat sangat penting agar situasi tetap terkendali,” tambah Bupati.
Kondisi di Lapangan
Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jember mengalami kekurangan pasokan BBM. Beberapa daerah seperti Silo, Mayang, Ambulu, dan Puger mengalami keterlambatan pengiriman, terutama untuk jenis Pertalite dan Solar.
Sebagian warga terpaksa antre sejak malam hari, bahkan ada yang membeli BBM dalam jeriken karena khawatir pasokan akan habis. Keterlambatan ini disebabkan oleh kemacetan kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi hingga 40 kilometer, sehingga mobil tangki kesulitan melakukan pengisian ulang.
Penjelasan dari Pertamina
Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, mengakui adanya gangguan lalu lintas yang memengaruhi distribusi BBM. Menurutnya, kondisi ini bukan disebabkan oleh kelangkaan stok di Pertamina, tetapi hanya keterlambatan pengiriman akibat permasalahan teknis lalu lintas.
“Kami sedang mempercepat pengiriman dari Surabaya dan Malang agar pasokan BBM kembali normal,” jelas Hendra. Ia menegaskan bahwa pasokan BBM secara nasional dan regional Jawa Timur masih aman.
Total ada 41 lembaga penyalur BBM di Jember, termasuk 40 SPBU reguler dan 1 SPBU khusus wilayah. Saat ini, beberapa titik di Jember mengalami kekosongan stok BBM jenis Pertalite dan Bio Solar. Untuk mengatasi hal ini, Pertamina melakukan alih suplai dari Terminal BBM Surabaya dan Malang.
Hendra meminta seluruh masyarakat Jember tetap tenang dan percaya pada upaya pihak terkait. “Yang terjadi saat ini hanyalah keterlambatan distribusi karena kendala teknis lalu lintas,” tegasnya.
Kesimpulan
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, Pertamina, dan masyarakat, distribusi BBM di Jember kembali stabil. Meski ada keterlambatan, pasokan tetap terjaga dan masyarakat diimbau untuk menggunakan BBM secara bijak. Dengan kerja sama semua pihak, situasi akan segera pulih dan kembali normal.