Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Triwulan Kedua 2025 Menunjukkan Pemulihan yang Signifikan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua tahun 2025 mencatatkan angka sebesar 5,12 persen secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan pertama yang berada di kisaran 4,87 persen. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam perekonomian nasional, terutama dari sektor-sektor utama seperti jasa, pertanian, dan ekspor barang serta jasa.
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2025 mencapai Rp 5.947 triliun. Pulau Jawa masih menjadi kontributor utama dengan kontribusi sebesar 56,94 persen dan pertumbuhan sebesar 5,24 persen. Selain itu, pertumbuhan kuartal ke kuartal (q-to-q) mencapai 4,04 persen, yang menunjukkan momentum ekonomi yang semakin menguat.
Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa lainnya tumbuh sebesar 11,31 persen, sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatatkan kenaikan sebesar 13,53 persen. Hal ini menunjukkan adanya diversifikasi penggerak ekonomi yang sehat. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 10,67 persen, yang menjadi pendorong utama peningkatan PDB nasional.
Sektor jasa yang dominan di Pulau Jawa memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, namun wilayah timur Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Wilayah seperti Sulawesi dan Maluku Utara menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,83 persen dan 32,09 persen. Hal ini menunjukkan adanya pemerataan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa yang semakin menjanjikan.
Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan dan investasi di wilayah luar Jawa agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih merata di seluruh daerah. Dalam semester pertama tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,99 persen dibanding semester pertama tahun sebelumnya. Sektor jasa kembali menjadi penyumbang utama dengan pertumbuhan tahunan sebesar 10,59 persen, sementara ekspor mencatatkan kenaikan sebesar 8,57 persen.
Kinerja ekspor yang kuat menjadi andalan dalam menjaga daya saing perekonomian nasional di tengah tantangan perang dagang dan volatilitas pasar global. Peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah juga berkontribusi signifikan dengan pertumbuhan sebesar 21,05 persen secara kuartalan, yang mendukung berbagai program pembangunan dan sosial ekonomi.
Kondisi ini menjadi sinyal baik bagi para pelaku usaha dan investor untuk tetap optimis dengan masa depan ekonomi Indonesia. Fokus pemerintah adalah memastikan keberlanjutan pertumbuhan di sektor industri hilir dan jasa, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya bertumpu pada sektor primer. Pemerataan ekonomi di seluruh wilayah juga menjadi target penting dalam pembangunan nasional.
Dengan laju pertumbuhan sebesar 5,12 persen di triwulan kedua, harapan untuk mencapai target tahunan 2025 semakin terbuka lebar. Penanganan yang tepat dari sisi kebijakan ekonomi, sosial, serta pembangunan infrastruktur akan menjadi faktor kunci keberhasilan ini. Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan stabilitas ekonomi akan menjadi prioritas utama dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.