Cedera Rehan Naufal Kusharjanto Mengguncang Ganda Campuran Indonesia di Macau Open 2025
Peristiwa tak terduga terjadi dalam pertandingan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto dan Gloria Emanuelle Widjaja, saat tampil di perempat final Macau Open 2025. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan Rehan yang merupakan putra dari legenda bulu tangkis Indonesia, Tri Kusharjanto.
Rehan dan Gloria harus mundur pada gim kedua saat menghadapi rekan senegara mereka, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, di Macao East Asian Games Dome, Makau, Jumat (1/8/2025). Saat skor 6-1 di gim kedua, Rehan mengalami cedera serius setelah salah mengambil tumpuan saat melakukan smes sambil melompat ke sisi kirinya. Kaki kirinya menekuk ke dalam dengan posisi tidak wajar, menyebabkan Rehan terjatuh dan langsung memegang lututnya.
Setelah berusaha menopang badannya, Rehan akhirnya hanya bisa terbaring dengan posisi terlungkup sambil mendapat perawatan medis. Pemenang satu gelar BWF World Tour dan emas individual SEA Games tersebut harus ditandu keluar lapangan. Hingga saat ini, belum diketahui seberapa parah kondisi Rehan. Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Yuni Kartika, menyampaikan bahwa Rehan akan menjalani pemeriksaan MRI lebih lanjut di Indonesia.
Pengulangan Kenangan Buruk bagi Gloria
Insiden ini menjadi pengulangan bagi Gloria yang sebelumnya pernah menyaksikan partner-nya mengalami cedera serius di lapangan. Pada 2017, partner lama Gloria, Edi Subaktiar, mengalami kecelakaan serupa saat tampil di babak pertama nomor ganda campuran SEA Games. Edi juga salah mengambil tumpuan setelah melakukan smes sambil melompat ke kiri. Setelah menjalani proses pemulihan selama kurang lebih setahun, Edi harus menerima dirinya terdegradasi dari Pelatnas pada 2019.
Pada usia 25 tahun, Edi kemudian menjadi pelatih di klub satelit PB Djarum yaitu PB Champion Magelang. Meskipun duet Gloria dan Edi sempat menjanjikan karena menyatukan dua Juara Dunia Junior di ganda campuran, situasi ini berubah drastis.
Gloria menjadi Juara Dunia Junior 2011 bersama Alfian Eko Prasetya. Adapun Edi pada tahun berikutnya bersama Melati Daeva Oktavianti. Secara kebetulan, Macau Open menjadi turnamen pertama yang dimenangi Gloria bersama Edi sejak bersaing di level senior. Di final Macau Open 2014, Edi/Gloria mengalahkan pasangan Singapura yang lebih diunggulkan, Danny Bawa Chrisnanta/Vanessa Neo Yu Yan, dengan skor ketat 21-15, 29-30, 22-20.
Perjalanan Karier Gloria yang Penuh Tantangan
Sementara itu, cederanya Rehan menjadi pukulan lain dalam kariernya. Awal tahun ini, Gloria memulai babak baru saat harus berpisah dengan partner sebelumnya, Dejan Ferdinansyah, ketika sudah menembus ranking 10 besar dunia. Dejan dipanggil ke Pelatnas. Sebagai gantinya, Gloria tampil bersama Rehan yang keluar dari Cipayung akibat mengalami kebuntuan bersama Lisa Ayu Kusumawati.
Rehan dan Gloria mampu kembali ke level kompetitif dalam waktu singkat. Mereka menjadi runner-up secara back-to-back di German Open dan Orleans Masters yang levelnya Super 300 seperti Macau Open. Di ajang bergengsi Super 1000, Rehan/Gloria dua kali menembus perempat final saat All England Open dan China Open.
Selain itu, Rehan/Gloria juga dipanggil tim Indonesia untuk Sudirman Cup 2025. Mereka menjadi ganda campuran kedua Merah Putih secara peringkat dunia. Berada di rank 14, Rehan/Gloria hanya kalah dari Jafar InfoMalangRaya/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang menjadi andalan baru di Pelatnas.