InfoMalangRaya.com– Aparat Inggris dari Serious Fraud Office (SFO) sedang menyelidiki dugaan penyuapan dan korupsi di Thales Group, sebuah perusahaan kontraktor elektronik pertahanan dan kedirgantaraan multinasional.
Perusahaan itu, yang berkantor pusat di Paris dan memiliki anak perusahaan di Inggris yang mempekerjakan lebih dari 7.000 orang, dikenal di kalangan industri pertahanan karena berbagai bisnisnya, termasuk pembuatan misil dan peluncurnya, memasok sistem sonar untuk kapal-kapal selam Royal Navy, serta merancang kapal-kapal induk sekelas HMS Queen Elizabeth.
Aparat dari SFO dan sejawat serupanya di Prancis, Parquet National Financier (PNF), sudah memberi tahu perusahaan itu tentang penyelidikan bersama mereka, dengan masing-masing lembaga berkonsentrasi pada yurisdiksinya masing-masing, lansir The Guardian Kamis (21/11/2024).
Pengumuman tentang investigasi terhadap Thales itu menyusul penggeledahan yang dilakukan terhadap kantor-kantor perusahaan itu di Prancis, Spanyol dan Belanda pada musim panas oleh aparat penegak hukum.
Reuters melaporkan bahwa tiga penggeledahan itu berkaitan dengan dua investigasi kasus korupsi yang terpisah.
Di Inggris, bisnis Thales paling banyak berhubungan dengan pertahanan, dan itu dikabarkan tumbuh pesat.
Rudal-rudal buatan Thales yang dibuat di pabriknya di Belfast sudah banyak dikirim – lewat Kementerian Pertahanan Inggris – ke Ukraina untuk menjatuhkan jet tempur, drone, helikopter, serta tank Rusia.
Awal tahun ini, Thales mengatakan penjualannya meningkat dua kali lipat sejak sebelum invasi Moskow dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat lagi dalam dua tahun ke depan.
Menanggapi investigasi-investigasi itu, seorang juru bicara Thales mengatakan bahwa pihak perusahaan akan bersikap kooperatif.*