Peran Lembaga Permasyarakatan dalam Ketahanan Pangan
Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Agus Andrianto, menekankan pentingnya penggunaan lahan di lembaga permasyarakatan (Lapas) untuk mendukung ketahanan pangan. Hal ini disampaikan saat ia berkunjung ke Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas 1 Malang (L’Sima) Ngajum, pada Senin (27/7/2025). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Asta Cita Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan.
Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan ketahanan pangan yang berbasis pada kegiatan di lembaga permasyarakatan. Menurut Agus, ketahanan pangan menjadi salah satu aspek penting dalam Asta Cita. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Imigrasi ingin memberikan kontribusi nyata dalam upaya memperkuat kemandirian warga binaan.
Agus menjelaskan bahwa sekitar 98 persen dari total 280 warga binaan di lapas berada dalam usia produktif. Mereka menjadi tanggung jawab negara. Untuk itu, ia meminta kepada para pemangku jabatan untuk lebih aktif dalam berkoordinasi dengan pihak ketiga guna membuka peluang kerja bagi warga binaan. Tujuannya adalah agar ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka memiliki bekal yang cukup dan siap untuk berdaya.
Selain itu, Agus mengajak kepada para kepala daerah untuk memanfaatkan segala potensi yang ada, termasuk penggunaan lahan negara yang belum optimal. Dengan demikian, selain memberikan manfaat ekonomi, juga bisa membantu membangun kemandirian warga binaan.
Komitmen Pemasyarakatan Jawa Timur
Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, menambahkan bahwa SAE L’Sima Ngajum merupakan bentuk komitmen jajaran pemasyarakatan Jawa Timur dalam menjawab kebutuhan pembinaan yang lebih bermartabat dan berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa kehadiran Menteri memberikan semangat baru bagi pihaknya untuk terus bergerak, berinovasi, serta membangun sistem pemasyarakatan yang lebih progresif dan terintegrasi dengan masyarakat.
Dengan kunjungan Menteri, Kadiyono berharap program strategis di bidang pemasyarakatan dapat segera diimplementasikan. Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan mampu memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun sistem pemasyarakatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Langkah-Langkah Strategis
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah strategis diperlukan. Pertama, peningkatan koordinasi antara lembaga pemasyarakatan dengan pihak swasta atau organisasi masyarakat. Kedua, pengembangan program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Ketiga, pemanfaatan lahan yang tersedia secara efisien dan berkelanjutan.
Selain itu, perlu adanya evaluasi berkala terhadap program-program yang telah dijalankan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap inisiatif dapat memberikan dampak nyata bagi warga binaan maupun masyarakat luas.
Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan sistem pemasyarakatan tidak hanya menjadi tempat rehabilitasi, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan yang mampu membantu warga binaan membangun kehidupan yang lebih baik setelah bebas.