Festival Olahraga Masyarakat Nasional VIII di NTB Dinikmati oleh Peserta
Pada bulan Juli hingga Agustus 2025, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah bagi Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII. Ini merupakan pertama kalinya NTB menggelar acara multievent nasional yang melibatkan berbagai cabang olahraga tradisional dan modern. Acara ini diselenggarakan di 36 venue yang tersebar di tujuh Kabupaten/Kota di NTB.
Para peserta dari berbagai daerah merasa puas dengan penyelenggaraan Fornas kali ini. Salah satu ofisial Kontingen KORMI Kalimantan Timur, Rahmat, menyampaikan bahwa pelayanan panitia lokal sangat memuaskan. Ia menilai transportasi dan makanan yang disediakan telah sesuai harapan. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa jadwal pertandingan berjalan lancar.
“Kami puas dengan pelayanan panitia lokal. Baik masalah transportasi maupun masalah makanan. Bukan hanya datang sesuai jadwal, tetapi menu makanan yang disajikan juga beragam,” ujar Rahmat saat ditemui di tempat pertandingan cabang olahraga tradisional.
Pernyataan Rahmat juga didukung oleh pelatih ketapel Papua Tengah, Hendrik Tamher. Ia mengakui bahwa makanan selalu tersedia tepat waktu dan kualitasnya baik. Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat setempat ramah dan membuat para peserta merasa nyaman selama berada di NTB.
“Makanan memang tidak pernah terlambat dan menunya juga bagus. Masyarakatnya juga ramah. Dan, kami merasa nyaman selama di sini,” tambah Hendrik.
Sarah, seorang mahasiswa Universitas Politeknik Bali, juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Fornas. Ia menggunakan liburan kuliah untuk bergabung dalam Kontingen KORMI Papua Tengah. Sarah menyebutkan bahwa makanan selalu datang lebih awal dan suasana kompetisi sangat menyenangkan.
“Ya, makanannya memang datang sebelum waktunya. Kami senang bisa berlomba di sini,” kata Sarah, yang pernah menekuni olahraga angkat besi.
Sementara itu, Hasan, ofisial Kontingen KORMI Kalimantan Selatan, juga menyampaikan kepuasan terhadap tempat pertandingan. Ia menyebutkan bahwa venue yang digunakan sudah sesuai standar, meskipun sempat terganggu oleh hujan.
“Tak ada masalah. Tempat pertandingan cabang olahraga tradisional sudah sesuai standar,” ujarnya.
Meski beberapa pertandingan sempat terhenti karena hujan, ratusan penggiat dan pendukung tetap bertahan menunggu hujan reda agar bisa melanjutkan kompetisi. Di lokasi tersebut, terlihat antusiasme tinggi dari para peserta dan penonton. Suara dukungan serta tawa lepas terdengar ketika salah satu peserta gebuk bantal terjatuh akibat pukulan yang meleset.
Di lokasi pertandingan, tidak hanya cabang olahraga gebuk bantal yang dipertandingkan. Ada berbagai lomba lain seperti Terompa Panjang, Lari Balok, Tarik Tambang, Enggrang, Dagongan, pencak silat tradisional, dan Hadang (Gerobak Sodor). Semua ini menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya olahraga tradisional Indonesia yang diwujudkan dalam Fornas VIII.