Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1HWtDk - Info Malang Raya

    Prediksi Pertandingan Manchester United vs Everton 24 November 2025

    26 November 2025
    AA1QYloY - Info Malang Raya

    Hasil Akhir Australian Open 2025: Raymond/Nikolaus Juara, Kalahkan Fajar/Fikri

    26 November 2025
    AA1Qv1E4 - Info Malang Raya

    3 Kuliner Legendaris Bandung: Aroma Kopi 1930 hingga Saus Kacang Ikonik Kalipah Apo!

    26 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Prediksi Pertandingan Manchester United vs Everton 24 November 2025
    • Hasil Akhir Australian Open 2025: Raymond/Nikolaus Juara, Kalahkan Fajar/Fikri
    • 3 Kuliner Legendaris Bandung: Aroma Kopi 1930 hingga Saus Kacang Ikonik Kalipah Apo!
    • Petualangan Kuliner Legendaris di Cikini yang Menghidupkan Sejarah, Aroma Kota Tua, dan Sajian Ikonik Jakarta
    • 45 Ucapan dan Twibbon Selamat Hari Guru 2025
    • Kometar Pelatih Arema FC Usai Raih Poin di Kandang Persebaya
    • Harga Emas Antam Turun Sedikit Pada Senin 24 November 2025
    • 7 Tips Cinta Bahagia Berdasarkan Feng Shui
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Petualangan Kuliner Legendaris di Cikini yang Menghidupkan Sejarah, Aroma Kota Tua, dan Sajian Ikonik Jakarta
    RAGAM

    Petualangan Kuliner Legendaris di Cikini yang Menghidupkan Sejarah, Aroma Kota Tua, dan Sajian Ikonik Jakarta

    By admin26 November 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1R0vuT - Info Malang Raya



    Cikini selalu memiliki cara khas untuk menyambut setiap pejalan kaki: melalui bangunan-bangunan tua yang berdiri tegak, hiruk-pikuk yang tak pernah redup, serta warisan kuliner yang bertahan sepanjang zaman.

    Kawasan ini bukan sekadar titik di peta Jakarta. Ia adalah tempat di mana cerita masa lalu, kreativitas modern, dan kehangatan manusia kota berpadu menjadi satu atmosfer yang sulit ditemukan di tempat lain.

    Dalam episode terbarunya, kanal YouTube Rumah Canda Melki mengajak para penonton menelusuri kembali Cikini—mulai dari sejarah yang terhubung dengan keluarga Raden Saleh, hingga kuliner-kuliner legendaris yang sudah melewati puluhan tahun dan tetap menjadi favorit warga ibu kota.

    Dari gado-gado siram yang unik, mie ayam tanpa plang yang selalu ramai, hingga nasi uduk penuh lauk yang jadi primadona warga lokal; semuanya dirangkai dalam perjalanan yang hangat, renyah, dan penuh kenangan.

    Berikut rangkaian kuliner legendaris yang dikunjungi Melki di kawasan Cikini.

    Jejak Sejarah Cikini: Dari Tanah Raden Saleh hingga Landmark Seni dan Budaya

    Perjalanan dimulai dengan pengantar sejarah kawasan Cikini, yang dulunya merupakan bagian dari tanah keluarga Raden Saleh, pelukis besar Indonesia pada abad ke-19.

    Rumah Raden Saleh dahulu memiliki taman luas yang bahkan pernah menjadi taman umum dan kebun binatang sebelum akhirnya dipindahkan ke Ragunan pada 1960-an. Di tengah modernisasi Jakarta, jejak masa lalu itu masih terasa. Gedung-gedung tua, jalanan yang rapi, dan ruang-ruang seni seperti Taman Ismail Marzuki, Museum Joang 45, hingga kantor pos tua yang berdiri sejak 1920—semuanya menyimpan fragmen sejarah yang membuat Cikini tetap berkarakter.

    Gado-Gado Bonbin – Kuliner Legendaris Sejak Tahun ’60-an yang Tak Pernah Pindah Lokasi

    Kuliner pertama yang disambangi adalah salah satu ikon Cikini: Gado-Gado Bonbin, yang namanya diambil dari “kebon binatang”, merujuk pada sejarah lokasi tersebut.

    Dikenal sebagai gado-gado siram khas Jakarta, tempat ini sudah berdiri sejak era 1960-an dan tidak pernah pindah lokasi. Keunikan utamanya ada pada:

    · bumbu kacang yang halus,

    · disiram langsung, bukan diulek,

    · campuran cuka aren yang memberi rasa asam khas,

    · lontong yang dimasak lebih dari 6 jam tanpa proses aron.

    Satu porsi dihargai sekitar Rp48.400, lengkap dengan kerupuk dan sambal terasi wangi yang membuat aromanya semakin menggoda. Melki menggambarkan gado-gado ini sebagai “next level”—bumbunya merata, lembut, dan padu dengan lontong yang teksturnya benar-benar berbeda. Bahkan ia mengaku “sayang menghabiskannya” karena rasanya terlalu nikmat.

    Menyusuri Cikini Raya: Atmosfer Intelektual dan Kreatif dalam Wajah Kota Lama

    Selepas menyantap gado-gado, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Jalan Cikini Raya hingga Pegangsaan Timur, area yang dikenal sebagai pusat kegiatan budaya, intelektual, dan perkembangan seni di Jakarta.

    Bangunan-bangunan lama bergaya kolonial, deretan kafe, serta interaksi masyarakatnya menciptakan suasana yang nyaman bagi para pejalan kaki. Melki mengajak penonton merasakan sensasi “kembali ke masa lalu” dengan berjalan santai sambil menikmati karakter khas kawasan ini.

    Mie Ayam Gondangdia – Mie Ayam Legendaris Tanpa Plang yang Selalu Penuh

    Tak lengkap kulineran di Cikini tanpa singgah ke Mie Ayam Gondangdia, salah satu ikon kuliner paling diburu warga sejak puluhan tahun lalu. Menariknya, tempat ini tidak memiliki plang nama sama sekali. Hanya bangunan sederhana dan antrean panjang sebagai penanda.

    Keunikan Mie Ayam Gondangdia antara lain:

    · mie tipis bergelombang dengan tekstur kriwil-kriwil khas,

    · saus asam khas yang jarang ditemukan di tempat lain,

    · kuah bening dengan cita rasa klasik,

    · topping ayam, jamur, bakso, dan pangsit yang renyah.

    Harga memang agak premium, namun rasa yang ditawarkan membuatnya tetap menjadi tujuan utama para pecinta mie Jakarta. Melki langsung menyatakan bahwa mie ini adalah “mie ayam yang harus dicoba sekali seumur hidup”.

    Menikmati Pesona TIM dan Bangunan-Bangunan Ikonik Cikini

    Kawasan ini juga menjadi rumah bagi Taman Ismail Marzuki (TIM), pusat kebudayaan yang telah melahirkan banyak seniman besar Indonesia. Selain itu terdapat pula:

    · Museum Joang 45,

    · Kantor Pos 24 Jam Cikini,

    · optik pribumi pertama di Jakarta,

    · hingga toko roti Tan Ek Tjoan, salah satu toko roti tertua di Indonesia.

    Melki menegaskan bahwa Cikini adalah tempat bagi mereka yang ingin menikmati perpaduan sejarah, seni, dan kehidupan kota secara bersamaan.

    Nasi Uduk Gondangdia – Primadona Warga dan Keluarga Melki

    Sebagai penutup kulineran, Melki mengajak penonton mencicipi Nasi Uduk Gondangdia, makanan favorit keluarganya sejak lama. Disajikan dalam bentuk kerucut layaknya tumpeng kecil, nasi uduk di sini terkenal karena aroma santannya yang wangi dan konsistensinya yang lembut.

    Pilihan lauknya melimpah, dari:

    · ayam goreng,

    · paru,

    · pete,

    · udang goreng,

    · jeroan sapi & ayam,

    · hingga tahu-tempe.

    Yang paling juara adalah dua jenis sambal—sambal merah dan sambal kacang—yang jika dipadukan menciptakan rasa pedas-gurih yang sulit dideskripsikan. Melki menekankan bahwa kalau makan di sini, jangan terlalu minta lauk digoreng kering, karena tekstur empuknya justru menjadi ciri khas kenikmatan nasi uduk ini.

    Penutup: Cikini, Ruang Rasa dan Cerita yang Tak Pernah Usang

    Perjalanan kuliner kali ini membuktikan bahwa Cikini bukan hanya sebuah kawasan, melainkan ruang berlapis cerita. Ia menyimpan sejarah besar, atmosfer seni yang hidup, dan ragam kuliner yang telah bertahan melampaui generasi.

    Dari gado-gado siram legendaris, mie ayam tanpa plang yang selalu penuh, hingga nasi uduk klasik yang menghangatkan hati—Cikini mengajak siapa pun untuk kembali, berkali-kali. Melalui sudut pandang Melki, kita melihat bahwa setiap sudut kota punya ceritanya sendiri, dan setiap rasa yang kita cicipi adalah bagian dari perjalanan itu.

    Cikini adalah bukti bahwa Jakarta tidak hanya soal gedung tinggi, tetapi juga tentang rasa, sejarah, dan kenangan yang merayap pelan dalam ingatan.

    Jumlah Pembaca: 3

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1Qv1E4 - Info Malang Raya

    3 Kuliner Legendaris Bandung: Aroma Kopi 1930 hingga Saus Kacang Ikonik Kalipah Apo!

    26 November 2025
    ISS 16933 01367 810x456 6 - Info Malang Raya

    Harga Emas Antam Turun Sedikit Pada Senin 24 November 2025

    26 November 2025
    AA1R13VM - Info Malang Raya

    Ramalan Karier 12 Zodiak: Peluang untuk Pisces, Aries Terhambat Atasan

    26 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202519
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20258
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20255
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20251
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.