InfoMalangRaya, Indonesia – Philippe Troussier mengaku selalu tertekan sejak awal menjabat sebagai pelatih kepala timnas Vietnam, delapan bulan silam. Namun, dia merasa kalau tekanan merupakan hal lumrah dalam sepak bola, terlebih jabatannya sebagai pelatih.
Seperti diketahui, performa tim berjuluk The Golden Stars belakangan memang mengkhawatirkan. Mereka baru saja menelan tiga kekalahan beruntun, yakni melawan China, Uzbekistan, dan Korea Selatan. Bahkan, dari tiga laga itu, mereka kejebolan 10 gol, tanpa memasukkan gol sama sekali.
Total, Troussier sudah menjalani enam laga bersama timnas Vietnam. Statistiknya, tiga menang dan tiga kali kalah, mencetak empat gol, dan kemasukan 10 gol. Publik Vietnam pun mulai jengah dengan situasi ini. Tentu, ini tekanan tersendiri buat sang nakhoda.
“Tekanannya memang ada, tapi semua orang harus terbiasa dengan tekanan tersebut. Pemain juga perlu beradaptasi dengan tekanan yang terjadi di lapangan, termasuk aktivitas sehari-hari. Agar tidak hanya menang tapi juga menciptakan kekuatan tekanan untuk melengkapi skuat,” kata Philippe Troussier dikutip dari Soha.
“Tekanan selalu ada pada saya sejak saya menjabat, tekanan itu muncul di setiap sesi latihan, setiap pertandingan persahabatan, secara umum tekanan itu ada selama 8 bulan terakhir,” tambah dia.
Philippe Troussier akan Buktikan Diri
Setelah 8 bulan, dia akan menjalani laga yang sangat kompetitif untuk kali pertama usai anak asuhnya melawat ke markas Filipina, 16 November. Mereka akan mengawali kiprah dalam putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Kami memulai kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan pertandingan melawan tuan rumah Filipina setelah 8 bulan berusaha menyempurnakan dan membangun tim. Semua persiapan sudah selesai, seluruh tim telah bekerja keras. Kami sedang membangun gaya bermain baru yang lebih modern. Total saya memanggil sekitar 80 pemain, melalui latihan dan pertandingan persahabatan, hingga saat ini sudah terpilih 25 pemain dan 3 penjaga gawang,” tuntas dia.
