Pieter Huistra Heran Penerapan VAR di Indonesia: Mana Videonya?

OLAHRAGA131 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, mengaku heran dengan penerapan Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia. Dia menyoroti keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Stefano Lilipaly ketika hadapi Arema FC.

Seperti diketahui, Borneo FC baru saja menelan kekalahan dari Arema FC di final Piala Presiden, Minggu (4/8/2024) lewat drama adu penalti. Nah, dalam waktu normal, mereka sempat main dengan 10 orang setelah Stefano Lilipaly diusir wasit.

Fano tadinya cuma diberi kartu kuning usai dianggap melanggar William. Namun, dalam review VAR, dia langsung diberi kartu merah oleh wasit. Hal inilah yang disoroti oleh Pieter Huistra.

“Bukan permainan yang bagus, tipikal final sepak bola. Kami seharusnya bisa tampil lebih baik dari pertandingan ini, tetapi kami telah berjuang dan kami membalikan keadaan di pertandingan. Kami bermain dengan 10 pemain, saya harus mengatakannya beberapa hal mengenai itu. Saya ingin mengatakan sesuatu tentang beberapa momen penting di pertandingan ini,” kata Pieter Huistra.

“Saya rasa bagi sepak bola Indonesia, sangat penting untuk menyadari bahwa ketika kamu memperkenalkan VAR, kamu harus dapat menyediakan VAR terutama juga untuk wasit dengan materi video yang bagus. Saya berada di belakang wasit ketika dia sedang membuat keputusan. Saya tak menyalahkan wasit, tapi menyalahkan VAR dengan tidak memberikan dia (wasit) gambar yang benar,” tambah dia.

Pieter Huistra Sebenarnya Tak Masalah Fano Diusir

Pieter Huistra Heran Penerapan VAR di Indonesia: Mana Videonya? 1

Pieter Huistra sebenarnya tak masalah Fano diusir, tapi harusnya video review VAR jelas. “Jika kamu ingin memberikan kartu merah untuk Stefano Lilipaly, oke itu tak masalah. Tapi tolong tunjukkan keseluruhan gambar. Karena setelah itu, saat dia menendangnya, tetapi tak ditunjukkan kepada wasit.”

“Jika kamu melakukan hal seperti itu, maka kamu harus mencari banyak hal di sepak bola. Jadi sangat penting jika semua orang menyadarinya bahwa VAR saja tidak cukup. Mereka harus menunjukkan video yang benar kepada wasit agar bisa membuat keputusan yang benar,” papar dia.

“Hal terakhir yang saya ingin katakan adalah saya sangat bangga dengan tim saya, bangga denhan Borneo. Di pramusim ini semua orang bekerja dengan keras, bermain di pertandingan dengan bagus dan tak terkalahkan. Saya rasa kami mendapatkan banyak kepercayaan diri untuk menuju musim kompetisi di Liga. Kami siap untuk bermain di liga dan kami akan memainkan laga perdana pada 12 Agustus dan saya percaya diri dengan tim yang kami miliki. Ini akan menjadi musim yang bagus,” tutup Pieter Huistra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *