Pimpinan Hizbullah Akui Kelompoknya Kehilangan Jalur Suplai Lewat Suriah

InfoMalangRaya.com– Pimpinan Hizbullah Naim Qassem, hari Sabtu (14/12/2024), mengakui kelompok bersenjata Syiah Libanon itu kehilangan jalur suplainya menyusul kejatuhan rezim Suriah pimpinan Bashar Assad hampir sepekan lalu.

Selama kepemimpinan Assad – yang merupakan penganut Syiah sekte Alawiyah atau Nushairiyah – Hizbullah mendatangkan senjata dan perlengkapan militer lain dari Iran, melalui Iran dan Suriah menuju ke Libanon.

“Ya, Hizbullah telah kehilangan rute pasokan militer melalui Suriah pada tahap ini, namun kehilangan ini merupakan bagian dari gerakan perlawanan,” kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, tanpa menyebut nama Assad seperti dilansir Reuters.

“Rezim baru bisa saja muncul dan rute ini bisa kembali normal, dan kita bisa mencari jalan lain,” imbuhnya.

Hizbullah mulai melakukan aktivitas militer di Suriah pada 2013 untuk membantu rezim Assad menghadapi kelompok-kelompok oposisi yang kala itu berusaha menggulingkan kekuasaannya. Pekan lalu, seiring dengan pergerakan pasukan oposisi Suriah yang mendekati Damaskus, Hizbullah mengirimkan para komandannya untuk mengawasi penarikan petempurnya dari kota itu.

Lebih dari 50 tahun keluarga Assad berkuasa di Suriah dan sekarang digantikan dengan pemerintahan sementara yang ditempatkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), milisi yang mendapatkan dukungan dari Turki.

Qassem mengatakan Hizbullah belum dapat menilai bagaimana pemerintahan Suriah yang baru sampai mereka stabil dan mengambil sikap yang jelas. Namun, dia mengatakan pihaknya berharap rakyat Libanon dan Suriah dan pemerintahannya bisa melanjutkan kerja sama mereka.

Hizbullah, yang beberapa bulan terakhir digempur oleh Israel, sangat membutuhkan pasokan senjata dari Iran.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *