Platform media sosial LinkedIn memangkas 700 pekerjaan, menutup aplikasi China | Media sosial

INTERNASIONAL184 Dilihat

Infomalangraya.com –

PHK adalah PHK terbaru yang melanda sektor teknologi dalam beberapa bulan terakhir, menyusul kerugian di Google, Meta, dan Amazon.

LinkedIn, platform media sosial untuk koneksi profesional, telah mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 700 pekerjaan dan menutup aplikasinya bagi mereka yang mencari pekerjaan di China.

Dalam sepucuk surat kepada karyawan pada hari Senin, Chief Executive LinkedIn Ryan Roslansky mengatakan perusahaan akan memecat 716 karyawan dan menghapus aplikasi pencari kerja di China sebagai tanggapan atas perlambatan pertumbuhan pendapatan dan perubahan perilaku pelanggan.

“Dalam pasar yang berkembang, kami harus terus memiliki keyakinan untuk menyesuaikan strategi kami agar visi kami menjadi kenyataan,” kata Roslansky.

Roslansky mengatakan perubahan tersebut akan mencakup pembuatan 250 peran baru dan integrasi beberapa tim, serta mengurangi peran manajemen dan memperluas tanggung jawab “untuk membuat keputusan lebih cepat”.

“Saat kami berusia 20 tahun, kami memasuki dekade baru untuk LinkedIn, yang mungkin akan menjadi yang paling penting yang pernah kami alami hingga saat ini,” katanya.

“AI baru saja mulai mempercepat perubahan dalam ekonomi global dan pasar tenaga kerja, dan LinkedIn lebih penting dari sebelumnya untuk membantu anggota dan pelanggan kami menavigasi perubahan untuk mengakses peluang ekonomi.”

PHK adalah PHK terbaru yang melanda sektor teknologi dalam beberapa bulan terakhir, menyusul pemutusan hubungan kerja lebih dari 100.000 karyawan di Google, Amazon, Meta, Twitter dan Microsoft.

LinkedIn menutup sebagian besar layanannya di China pada tahun 2021, dengan alasan semakin sulitnya memenuhi tuntutan peraturan pemerintah China.

Perusahaan meluncurkan aplikasi pencarian pekerjaan yang disebut InJobs di negara itu akhir tahun itu.

LinkedIn, yang berkantor pusat di Sunnyvale, California, akan tetap hadir di China untuk membantu perusahaan merekrut dan melatih karyawan, lapor kantor berita Reuters, mengutip juru bicara perusahaan.

Sebagai satu-satunya situs media sosial besar Barat yang beroperasi di China, LinkedIn menghadapi kritik karena bekerja sama dengan penyensoran China, termasuk memasukkan jurnalis yang mengkritik Beijing ke daftar hitam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *