Politikus PDIP Mengkritik Wamenaker yang Terjaring OTT KPK
Seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan sindiran terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama politikus tersebut adalah Mohamad Guntur Romli.
Pada Kamis (21/8/2025), KPK melakukan OTT terhadap Noel Ebenezer, sapaan akrab dari Immanuel Ebenezer. Ia dilantik sebagai Wamenaker pada 21 Oktober 2024, bersamaan dengan 55 wakil menteri lainnya oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, hanya dalam waktu 10 bulan menjabat, ia kini harus menghadapi kasus korupsi.
OTT dilakukan dengan cara menangkap langsung pihak yang diduga melakukan tindak pidana korupsi saat transaksi berlangsung. Dalam operasi ini, KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti serta puluhan orang di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Noel diduga terlibat dalam pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kasus ini turut memunculkan kembali video lama Noel Ebenezer yang pernah beredar di publik. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa pejabat korup layak dihukum mati.
“Berani nggak kita bikin pakta integritas? Kalau menipu rakyat, hukum mati. Kalau korup, hukum mati. Berani nggak?” ujar Noel dalam video tersebut. Ia bahkan sempat menyatakan siap mengajak kandidat lain untuk menandatangani komitmen tersebut.
Politikus PDIP Mohamad Guntur Romli kembali mengunggah potongan video itu melalui akun X (sebelumnya Twitter) pada Kamis (21/8/2025), lengkap dengan sindiran menohok. “Noel siap nggak dihukum mati?” tulis Guntur Romli dalam unggahannya. Pernyataan lama yang berbalik arah dengan realita yang dihadapi Noel kini menjadi sorotan publik. Banyak pihak mempertanyakan konsistensi dan integritas sang pejabat yang baru seumur jagung menjabat di kementerian.
Profil Singkat Mohamad Guntur Romli
Mohamad Guntur Romli lahir pada 17 Maret 1978. Ia adalah penulis, aktivis Nahdlatul Ulama, politikus PDIP, dan Ketua Umum Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo. Ia pernah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dan menengah umum serta pendidikan keislaman di pesantren ayahnya dan tamat pada tahun 1992. Hingga tahun 1997, ia melanjutkan pendidikan di Tarbiyatul Muallimin al-Islamiyah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur.
Sejak tahun 1997 hingga 1998 menjadi guru bantu (ustaz) di almamaternya sekaligus kuliah di Pesantren Tinggi Al-Amien (PTA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STIDA) Al-Amien Fakultas Tarbiyah. Dia juga menjadi Penanggung Jawab untuk Majalah Bahasa Arab “Al-Wafa”. Pada tahun 1998 memperoleh beasiswa dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir untuk melajutkan studi-studi keislaman, dan ia masuk Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah Falsafah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Ayahnya K.H. Achmad Zaini Romli adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darul Aitam Arromli, Jangkar, Situbondo dan ibunya, Hj. Sri Sungkawa Ningsih, seorang guru. Ia menikah dengan Nong Darol Mahmada, seorang aktivis perempuan, dan memiliki dua orang putri.
KPK Tetapkan Wamenaker Sebagai Tersangka
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, menjadi tersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Mengutip laman resmi Kemnaker, K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Secara umum, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Noel diduga menerima aliran dana atau suap senilai Rp3 miliar. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (20/8/2025) malam. Pada saat itu, ia diamankan bersama 20 orang.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, kasus ini kemudian naik ke tahap penyidikan dan menetapkan 11 orang sebagai tersangka. “KPK kemudian menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni IBM, kemudian GAH, SB, AK, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan), FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM” kata Setyo Budiyanto, Jumat (22/8/2025).
Noel terlihat sudah mengenakan rompi tahanan dengan tangan diborgol. Ia bersama tersangka lainnya ditampilkan di ruang jumpa pers KPK. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebutkan, KPK telah menyita sejumlah uang dan 22 kendaraan yakni mobil dan motor. Di antara puluhan kendaraan tersebut, terdapat mobil sport Nissan GTR, sejumlah SUV mewah, dan lima unit motor gede (moge) Ducati.
Nissan GT-R masuk dalam kategori mobil sport. Mobil keluaran pabrikan Jepang tersebut tidak dijual secara resmi di Indonesia, namun tersedia di pasar mobil bekas. Mobil Nissan GT-R hanya bisa didapatkan melalui Importir Umum (IU). Harga Nissan GT-R R35 bekas di Indonesia bervariasi, mulai dari Rp 3 miliar hingga lebih dari Rp 8 miliar, tergantung pada tahun pembuatan dan kondisi mobil.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi jumlah kendaraan yang kini telah diamankan tim penindakan. “Sampai dengan saat ini, total 22 kendaraan diamankan,” kata Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Selain itu, salah satu ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan juga sudah disegel oleh KPK.
Respons Pemerintah
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto mempersilakan KPK untuk menjalankan proses hukum terhadap Noel. “(Karena ini) ranah hukum, beliau menghormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum dijalankan sebagaimana mestinya,” kata Prasetyo dalam jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Pemerintah, kata dia, mengaku prihatin karena ada anggota Kabinet Merah Putih yang ditangkap KPK. Sebab, selama ini, Presiden Prabowo telah mengingatkan kepada para jajaran di bawahnya untuk berhati-hati dalam bekerja dan tidak menyalahgunakan amanah yang diberikan. “Berkali-kali beliau juga sudah menyampaikan bahwa kepada seluruh, terutama anggota kabinet, untuk terus menjaga semangat pemberantasan korupsi dalam melaksanakan tugas-tugas kesehariannya,” kata Prasetyo.
Politikus Partai Gerindra ini tidak memungkiri bahwa OTT terhadap Noel akan menjadi peringatan bagi seluruh jajaran pemerintah untuk menjauhi korupsi. “Ya tentu justru dengan kejadian ini akan, barangkali akan semakin keras kita memberikan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran, tidak hanya kepada kabinet,” kata dia.







