IMR – Abah Sanusi Upayakan Pembebasan PBB untuk Petani, Lathifah Temui APKLI

admin 23 Views
3 Min Read

IMR – Di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subiyanto, petani akan kembali memegang peranan yang sangat penting.

Selain di era ini bakal dijadikan masa kebangkitan Indonesia, sebagai lumbung pangan. Juga terkait dengan program makan bergizi gratis, yang menjadi program andalan duet Prabowo – Gibran.

Calon Bupati Malang nomor urut satu dalam Pilkada di Kabupaten Malang, HM Sanusi, menyadari betul kondisi tersebut. Karenanya, salah satu program yang bakal diutamakan saat kembali terpilih sebagai Bupati Malang, HM Sanusi berjanji akan mensejahterakan petani.

Salah satu bentuknya, paslon yang berpasangan dengan Lathifah Shohib itu, bakal mengusulkan agar petani padi bebas membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Paling tidak petani yang memiliki sawah, mendapatkan insentif keringanan 50 persen untuk membayar PBB.

“Syukur-syukur kalau nanti dewan malah menyetujui petani padi atau petani yang memiliki sawah, bisa bebas dari pembayaran PBB,” kata Abah Sanusi, seusai bertemu petani di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (14/11/2024).

Bupati periode 2021-2026 ini juga mengakui, saat bertemu dengan para petani, pihaknya banyak menyerap aspirasi petani. Termasuk menampung keluhan-keluhan mereka.

Diantaranya, para petani meminta jalan usaha taninya diperlebar. Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Malang akan bisa menangani soal rabat jalannya.

Semua itu dapat terealisasikan, kata Abah Sanuri, apabila dirinya kembali terpilih menjadi Bupati Malang pada periode berikutnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Lathifah Shobib, juga menggelar pertemuan untuk menyerap aspirasi. Yakni dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kabupaten Malang. Berlangsung di Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang.

Usai mendengarkan aspirasi APKLI, Lathifah menyampaikan program-program unggulannya. Salah satunya program untuk mendorong UMKM naik kelas dan wirausaha yang berdaya saing yang juga termasuk dalam dasa cita.

“Salah satu aspirasi mereka (APKLI) itu minta dibukakan galeri. Karena manfaatnya luar biasa untuk pengembangan UMKM. Khususnya jenis makanan minuman (mamin),” ucap Lathifah, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (14/11/2024).

Menurut Latifah, galeri itu nantinya juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menampilkan produk ekonomi kreatif (Ekraf) masyarakat, karena ekraf saat ini menjadi penyumbang devisa negara tertinggi ketiga dan melampaui devisa yang disumbangkan oleh batu bara.

“Kalau UMKM di Kabupaten Malang ini dikembangkan, maka akan dapat menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah),” jelasnya.

Terlebih, lanjut Latifah, pelaku UMKM di wilayah Poncokusumo dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena kecamatan tersebut merupakan salah satu daerah yang dilewati wisatawan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

“Usulan mereka kami tampung, dan ke depan akan kami kaji lebih lanjut, dan UMKM ke depan juga akan dibantu dalam quality control (QC) produk-produknya, kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi. Seperti Universitas Brawijaya (UB) atau Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,” tegasnya. (*/Ra Indrata)

Share This Article
Leave a Comment