IMR – Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) yang diterima siswa, tahun ini mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya Rp65 ribu setiap siswa. Menjadi Rp50 ribu.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Malang, Rudiyanto menyampaikan, pencairan BOSDA dari Pemkot Malang baru diterima di akhir tahun ajaran semester genap periode 2023-2024.
Sedangkan penurunan angka bantuan, katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, dikarenakan anggaran BOSDA juga menyusut.
“Sejauh ini, dari sekolah yang terkoneksi dengan MKKS SMP Swasta di Kota Malang, selalu bertanggung jawab menggunakan uang BOSDA sesuai dengan yang diajukan. Diantaranya untuk tambahan HR guru dan perbaikan sejumlah fasilitas sekolah,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (5/9/2024).
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Suryadi menyampaikan, tahun 2024 digelontorkan Rp59,3 miliar untuk pencairan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di Kota Malang. Anggaran itu diterima ratusan sekolah swasta jenjang SD dan SMP sederajat.
Pihaknya berkomitmen tinggi, menempatkan pendidikan di Kota Malang bisa menyeluruh, merata, bermutu dan terjangkau, dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Berdasarkan Perwali No 22 Tahun 2022, ada Pedoman Penggunaan Biaya Operasional Daerah untuk Sektor Pendidikan.”
“BOSDA bisa diperuntukkan untuk rehab ringan, belanja ATK dan belanja modal. Tergantung kebutuhan di masing-masing sekolah,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Pendidikan dari UNISMA, Rulam Ahmadi menyebut, sekolah swasta yang masih butuh bantuan dari pemerintah, memang sudah seharusnya diberi hak mendapat bantuan. Berbeda dengan sekolah swasta yang sudah mandiri finansial.
Dia berharap dalam memberi bantuan, Pemkot Malang bisa menaruh perhatian lebih serius untuk kedepannya. Terutama terkait sekolah yang memang seharusnya diprioritaskan.
“Karena dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang bagus di Kota Malang, harus terus didorong seluruh komponen dalam suatu sekolah juga makin bagus. Termasuk diantaranya dari segi guru yang mumpuni dan fasilitas pendidikan memadai. (Faricha Umami-Ra Indrata)