IMR – Arumi Blak-blakan Ungkap Strategi Kelola Keuangan Keluarga

MALANG RAYA11 Dilihat

IMR – Perumpuan dari berbagai komunitas dan organisasi, Jumat (20/12/2024), berdatangan di Ruang Semeru Hotel Aria Gajayana Hotel, Kota Malang. Ada apa? Ternyata mereka mengikuti kegiatan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang. Berupa sosialisasi literasi dan inklusi keuangan.

Kali ini OJK mengambil tajuk “Perempuan Cerdas Finansial, Masa Depan Lebih Aman. Para perempuan itu dari berbagai komunitas dan organisasi di Kota Malang. Seperti Persit, Bhayangkari, Aisyiyah, Muslimat, TP PKK, Dharma Wanita, Ikatan Istri OJK, Pokdarwis Kajoetangan Heritage, Ikatan Wanita Bank (Iwaba), Dharmayukti Karini dan lainnya.

Kepala Kantor OJK Malang, Biger A Maghribi, membuka kegiatan ini. Sedang narasumbernya selain Biger A Maghribi juga ada Aditya Permana (Fasilitator Mandiri University) dan Arumi Bachsin (Momfluencer), dengan moderator Dewi Yuhana.

“Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Ibu. Karena itu, sosialisasi literasi dan inklusi keuangan kali ini untuk ibu-ibu. Yaitu, bagaimana cara mengelola keuangan. Apalagi, para perempuan ini kan sebagai ‘menteri keuangan’ di rumah tangganya,” ujar Biger.

Menurut Biger, tajuk kegiatan kali inipun sangat-sangat serius. Sehingga dengan tambahan ilmu dan pengetahuan dari kegiatan ini, ibu-ibu disini bisanya jadi duta literasi keuangan bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

“Saat ini bahaya yang mengintai banyak. Mulai pinjaman online (pinjol) dan investasi ilegal, judi online (judol) serta penipuan-penipuan lewat gadget. Karena itu ibu-ibu disini nanti diharapkan bisa menjadi duta literasi keuangan dan menjadi pendamping anak-anaknya agar terhindar dari judol.

Seperti diketahui, saat ini ada judol yang berkedok game online. Tidak sadar anak-anak yang bermain game online itu sebenarnya bermain judol.

Karena itu, ibu-ibu perlu mengecek gadgetnya anak atau bahkan suami agar terhindar dari judol dan pinjol ilegal.

WhatsApp Image 2024 12 20 at 19.00.59 5d9e282b
IMR - Arumi Blak-blakan Ungkap Strategi Kelola Keuangan Keluarga 2

Suasana sosialisasi literasi dan inklusi keuangan yang digelar OJK Malang, dengan tema ‘Perempuan Cerdas Finansial, Masa Depan Lebih Aman’. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)

“Banyak pengaduan di OJK terkait pinjol ilegal, investasi bodong fan judol. Karena itu, kan eman  uang yang dikumpulkan bertahun-tahun, ratusab juta, bahkan miliaran rupiah hilang begitu saja,” papar Biger.

Dalam kegiatan itu, Biger menerangkan tugas dan fungsi OJK. Pengawasan OJK tak hanya pada perbankan, pasar modal, pergadaian. Tetapi mulai Januari 2025, tambah kripto dan koperasi. Biger mengatakan bahwa OJK yang kini berusia 13 tahun ini terbuka untuk konsultasi dari ibu-ibu.

Menurut Biger, sesuai hasil survei bahwa angka literasi dan inklusi wanita lebih tinggi dibanding pria. Selisih 1-2 persen. Yaitu berkisar 76-74 dan 64-63. “Harapan kami, para perempuan bisa lebih mampu mengatur ekonomi keluarga,” katanya.

Kalaupun ingin berinvestasi, ingat 2L yaitu legal dan logis sebelum berinvestasi. Terkait penipuan, Biger memaparkan bahwa OJK membentuk Indonesia Anti Scam Center (IASC). “Begitu kena penipuan langsung saja mengadu lewar IASC. Disini kuncinya kecepatan. Yaitu di bawah 15 menit. Begitu kena tipu, cepat buka IASC. Karena lebih dari 15 menit, biasanya uang sudah ditransfer pelaku ke mana-mana,” jelasnya.

Sementara Aruma Bachsin blak-blakan memaparkan strategi pengelolaan keuangan keluarga. Baik untuk operasional keluarga hingga investasi. Yaitu, mulai dia menikah dengan Emil Dardak hingga kini. Mulai Emil masih bekerja dengan gaji stabil bulanan hingga menjadi pekerja 5 tahuan (Bupati Trenggalek dan Wagub Jatim).

Sosialisasi jadi hidup dan menarik, dengan sesi tanya jawab dan tantangan bagi  peserta untuk memaparkan pengalaman investasinya. Peserta bertanya mulai bagaimana melindungi data kependudukan, investasi mana yang lebih menguntungkan antara pasar modal dan asuransi, serta bagaimana mengatasi debt colector.

Dimintai komentarnya tentang sosialisasi literasi dan inklusi keuangan ini, Yulivieta dari Aisyiyah mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Yaitu, bisa menambah pengetahuan kita. Apalagi, saat ini banyak masyarakat yang terjerat pinjol ilegal, investasi bodong, judol dan terkena penipuan lewat gadget.

“Kami siap menjadi duta untuk membagikan pengetahuan ini ke lingkungan keluarga, lingkungan organisasi dan masyarakat,” ujar mantan anggota DPRD Kota Malang ini.

Hal senada diungkapkan Aini Cikmawati. “Bermanfaat dan update pengetahuan,” ungkapnya.(Eka Nurcahyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *