MALANG POST – Minggu (6/7/2025) menjadi hari penuh syukur bagi 198 jemaah haji kloter 81 yang akhirnya menginjakkan kaki kembali di Kota Batu. Setelah menunaikan rukun Islam kelima di tanah suci, mereka disambut keluarga dengan pelukan haru dan tangis bahagia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu langsung bergerak cepat. Mereka tak hanya menyalami, tapi juga menyalakan radar kesehatan. Karena haji bukan hanya soal iman, tapi juga stamina dan kondisi tubuh.
Dari total 198 jemaah, 126 di antaranya memang asli Kota Batu. Sisanya 67 adalah jemaah mutasi masuk, ditambah lima petugas haji yang setia mendampingi dari awal sampai akhir.
“Alhamdulillah, dari hasil pengecekan 191 jemaah pulang dalam kondisi sehat, bugar dan tidak ada keluhan berarti,” Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati.
Namun di antara lautan kabar baik itu, ada dua catatan medis yang tak bisa diabaikan. Yang pertama datang dari sosok perempuan tangguh asal Desa Sidomulyo, Yulia Fitri Hartanti. Ia mengalami fraktur tulang kering pada tibia distal akibat terjatuh saat hendak pulang dari salat malam pada 19 Juni 2025.
Perjalanan suci yang seharusnya penuh doa dan dzikir, sempat berubah jadi adegan patah tulang. Yulia langsung dirawat di RS Abeer Mecca dan menjalani operasi pemasangan implan logam.
Tanggal 23 Juni ia sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Yulia tidak menyerah, ia tetap menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji sampai tuntas. Dan kini sudah pulang, lengkap dengan implan titanium sebagai kenang-kenangan dari tanah suci.
Satu kasus lainnya, berinisial S (54), membawa cerita berbeda. Bukan soal tulang, tapi jantung. Ia memiliki riwayat hipertensi dan pembesaran jantung (cardiomegaly). Ketika angin malam Mekkah berhembus kencang, ia mengalami angina pectoris atau nyeri dada yang cukup membuat tim medis sigap bertindak.
Setiba di Kota Batu, S langsung dirujuk ke RSKH. Setelah mendapatkan perawatan, kondisinya mulai membaik. Tim kesehatan menyebut ia cukup kuat dan semangatnya luar biasa.
Tak hanya mengandalkan doa dan tenaga medis, Dinkes juga membagikan masker kepada seluruh jemaah. Total 594 pcs masker disebar, masing-masing jemaah kebagian tiga pcs. Bukan karena ada wabah baru, tapi antisipasi tetap harus dijaga. Namanya juga pulang dari tanah suci, oleh-oleh jangan sampai termasuk varian Covid baru.
“Masker dibagikan sebagai langkah pencegahan. Kita tetap ingin semua sehat sampai di rumah dan seterusnya,” tutup Susana. (Ananto Wibowo)