IMR – Kepala LPPM Universitas Islam Malang, Mahayu Woro Lestari, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menyampaikan, KKN yang dilakukan mahasiswa saat ini masih sangat relevan.
Dengan beberapa catatan. Termasuk program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Agar KKN yang dilakukan bisa efektif, akan ada perubahan durasi KKN. Yang tadinya hanya satu bulan, menjadi satu setengah bulan.”
“Mahasiswa juga dituntut bisa beradaptasi dan berinovasi, untuk memberikan program yang berkelanjutan di lokasi KKN,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (22/8/2024).
Menurut Woro, evaluasi efektivitas KKN dilakukan dengan meminta kritik dan saran dari pemerintah desa dan masyarakat.
Sementara Ketua Departemen Teknologi Pendidikan UM, Henry Praherdhiono menambahkan, seringkali ada anggapan, desa yang jadi lokasi KKN sudah maju dan tidak sesuai dengan program kerja mahasiswa.
Karena itu, mahasiswa dituntut bisa beradaptasi dengan situasi di lokasi KKN.
Menurut Henry, mahasiswa juga perlu bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan memberikan program yang inovatif.
“Untuk memberikan program yang inovatif, para mahasiswa bisa melakukan survei terlebih dulu. Untuk memahami permasalahan yang dialami masyarakat di desa lokasi KKN,” katanya. (Anisa Afisunani-Ra Indrata)