IMR – Mekarnya bunga Tabebuya berwarna kuning mengundang pesona sepanjang Jalan Ksatrian Pusdik Arhanud di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Menyambut indah mekarnya Tabebuya, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu berkolaborasi dengan Pusdik Arhanud menggelar Festival Tabebuya pada 3 sampai 5 Oktober 2024.
Berbagai kegiatan menarik disiapkan dalam event yang digelar untuk memperingati HUT Ke 79 TNI dan HUT ke 23 Kota Batu ini. Di antaranya pameran alutsista, bazar UMKM, lomba mewarnai, video konten, foto on the spot, atraksi budaya dan lainnya.
“Apa yang sudah dimiliki di kawasan ini adalah sebuah modal utama. Artinya area yang sedemikian indah dengan bunga tabebuyanya ini, kami manfaatkan untuk membuat serangkaian kegiatan yang kami sebut dengan Festival Tabebuya,” ungkap Danpusdik Arhanud, Brigjen TNI I Made Suryawan, S.Sos, MA.
Festival Tabebuya bertujuan untuk mengenalkan destinasi wisata bunga tabebuya sebagai daya tarik wisata baru di Kota Batu. Sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, sehingga kawasan tersebut akan semakin berkembang kedepannya.
“Kami sepakat dengan Dinas Pariwisata Kota Batu, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, harus mengembangkan banyak area spot wisata,” tuturnya.
SANGAT INDAH: Jajaran Pusdik Arhanud dan Disparta Kota Batu saat foto bersama berlatar bunga tabebuya yang sangat indah. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain peningkatan perekonomian masyarakat melalui event ini, menurut Brigjen Suryawan juga akan meningkatkan nilai-nilai kebersamaan, silaturahmi dan nasionalisme. Nasionalisme yang dimaksud mulai dari toleransi, kebangsaan dan Bhineka Tunggal Ika.
“Ini merupakan nilai inti yang akan kami kembangkan. Kami sebagai institusi militer, selalu membuka ruang untuk berkolaborasi bersama Pemda dan masyarakat untuk terus berbuat bagi wilayah,” katanya.
Dalam event ini turut digelar pemeran alutsista, menjadi salah satu alternatif titik tinjau yang dapat dilihat dan dipelajari masyarakat, utamanya generasi muda.
“Pameran ini untuk memberikan edukasi dan motivasi anak-anak muda, dengan cara melihat sejumlah alutsista yang dimiliki TNI saat ini. Sehingga generasi muda bisa memahami dan mengetahui alat-alat yang digunakan TNI untuk mempertahankan NKRI,” papar dia.
Pihaknya berharap, melalui pameran alutsista bisa menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda. Dari rasa nasionalisme itu, nantinya akan muncul militanisme. Dimana bangsa Indonesia harus terus bertahan dan berkelanjutan.
“Jangan sampai terpengaruh kiri kanan, yang tentunya tidak sama dengan falsafah bangsa ini, yakni Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
SANGAT MERIAH: Jajaran Pusdik Arhanud, Disparta Kota Batu dan anak-anak TK saat foto bersama berlatar bunga tabebuya yang sangat indah dan meriah. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengapresiasi Pusdik Arhanud yang telah memberikan suport konkret punya kepedulian untuk turut memberdayakan masyarakat Desa Pendem khususnya dan Kota Batu.
“Dengan mengkolaborasikan antara potensi yang ada di Ksatrian Arhanud dengan potensi kearifan lokal Desa Pendem, yaitu tanaman tabebuya dan kesenian,” jelasnya.
Sesuai saran Danpusdik Arhanud, Arief menuturkan di tahun yang akan datang, pihaknya akan menggelar event serupa yang lebih besar, tentunya dengan dibarengi pengembangan infrastruktur yang ada di sekitar Ksatrian Pusdik Arhanud.
“Dengan cara ini, kedepannya akan semakin hebat lagi. Sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya lokal saja, tapi juga nasional dan internasional,” imbuhnya.
Dalam Festival Tabebuya itu, juga dilaksanakan lomba foto dan video konten. Melalui cara ini, secara tidak langsung akan memviralkan keindahan tabebuya yang ada di kawasan Ksatrian Pusdik Arhanud sehingga bisa viral ke masyarakat global.
“Nanti di puncak acara, yakni 5 Oktober bertepatan dengan HUT TNI, akan ada parade defile alutsista, parade tari sanduk se Kota Batu serta ada tamu khusus dari kabupaten Salatiga yang akan turut berpartisipasi dalam parade tersebut,” tutupnya. (Adv/Ananto Wibowo).