IMR – Pemkot Batu merugi sekitar Rp300 juta. Menyusul salah satu fasilitas umum (Fasum) yang disiapkan untuk masyarakat terbakar. Fasum yang terbakar itu adalah Museum dan Galeri Seni Kota Batu, di Jalan Sutan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
Peristiwa kebakaran Museum dan Galeri Seni Kota Batu itu tepatnya terjadi di bagian gudang museum. Kebakaran terjadi pada Sabtu (15/2/2025) petang, diduga dipicu karena korsleting listrik.
“Kebakaran tersebut diduga berasal dari korsleting listrik pada panel yang berada di dalam gudang,” tutur Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Minggu (16/2/2025).
Akibat dari peristiwa tersebut, Agung mengungkapkan gudang milik Museum dan Galeri Kota Batu terbakar. Dengan jumlah kerugian ditafsir mencapai Rp300 juta.
“Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp300 juta. Selain itu, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” tutur Agung.
Penanganan peristiwa tersebut dilakukan Damkarmat Kota Batu, BPBD, TNI, Polri, relawN dan personel gabung lainnya. Proses pemadaman dan pendingin agar tak terjadi kebakaran susulan telah selesai dilakukan pada Sabtu malam.
“Kami juga sudah melakukan kaji cepat dari peristiwa ini. Dengan merekomendasikan perbaikan atau pembangunan kembali bangunan yang terbakar oleh dinas terkait,” tuturnya.
PEMADAMAN: Petugas Damkarmat Kota Batu, BPBD dan personel gabungan lainnya saat melakukan pemadaman kebakaran yang melanda bagian gudang Museum dan Galeri Seni Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Kapolsek Batu, AKP Anton Hendry Subagjo menambahkan, setelah mendapat laporan peristiwa kebakaran tersebut, pihak kepolisian langsung mengamankan lokasi dan membantu proses evakuasi.
“Usai mendapat laporan kami dari Polsek Batu dan Satreskrim Polres Batu langsung menuju ke lokasi kebakaran,” katanya.
Peristiwa ini pertama kali diketahui berawal dari laporan masyarakat sekitar dan pekerja di museum. Beruntungnya, museum sedang tutup saat kejadian, sehingga tidak ada orang yang berkunjung.
“Tadi saat kejadian itu disana tidak ada orang berkunjung karena museum sedang tutup. Hanya ada sejumlah orang yang sedang latihan menari tapi tidak didalam gedung. Kebakaran pertama kali diketahui orang yang sedang berlatih menari, kemudian dilaporkan ke pekerja museum dan akhirnya diteruskan ke Damkarmat dan Polsek Batu,” tuturnya.
Anton menambahkan, api pertama kali diketahui muncul pada bagian belakang gedung museum. Tepatnya, pada bagian panel yang berada di sekitar gudang.
“Dari laporan, api itu pertama muncul di panel listrik dalam gudang. Secara cepat api itu langsung membesar,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak pemadam kebakaran menerjunkan sebanyak empat unit mobil pemadam guna menjinakkan si jago merah. Api kemudian bisa dipadamkan usai petugas melakukan pemadaman dan pembayaran sekitar 2 jam.
“Tadi ada sekitar 4 unit damkar yang diterjunkan. Prosesnya selama 2 jam, petugas melakukan pemadaman dan pembasahan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)