IMR – Kebut Vaksinasi Antisipasi PMK Makin Meluas

MALANG RAYA21 Dilihat

IMR – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kota Batu terus meluas. Pemkot Batu pun mengambil sejumlah kebijakan sebagai langkah antisipasi untuk menekan persebaran PMK, salah satunya mempercepat vaksinasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto menyatakan, untuk melakukan vaksinasi Pemkot Batu mendapatkan bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat sebanyak 3.525 dosis.

“Kami mendapatkan bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat sebanyak 3.525 dosis dan ditargetkan selesai melakukan vaksinasi pada akhir Januari 2025 ini,” tutur Heru, Kamis (23/1/2025).

Dengan target tersebut, saat ini pihaknya tengah menggenjot proses vaksinasi. Hingga saat ini, sebanyak 923 dosis vaksin telah terealisasi. “Sampai dengan ini total 923 dosis, yang sudah masuk data Isikhnas 723 dosis, yang 200 belum masuk karena masih maintenance,” ujar Heru.

Heru menerangkan bahwa vaksinasi PMK ini dilakukan menyebar di 3 kecamatan Kota Batu yakni Kecamatan Batu, Bumiaji dan Junrejo. Sampai saat ini vaksinasi masih terus berjalan.

“Kawasan yang sudah divaksin meliputi Desa Pesanggrahan, Tlekung, Junrejo, Beji, Punten dan Bumiaji,” tuturnya.

8670b5b8 1358 4e25 96bb 95210caf8f64
IMR - Kebut Vaksinasi Antisipasi PMK Makin Meluas 2

Lebih lanjut, penyakit yang menyerang hewan ruminansia atau berkuku belah itu menjangkiti 48 sapi di Kota Batu. Lima ekor diantaranya mati dan dua sapi harus dipotong paksa.

“Yang sakit 48, yang mati ada lima ekor, dua yang dipotong paksa,” jelasnya.

Beberapa hewan ternak yang diduga mati karena infeksi PMK itu milik peternak Desa Pendem, Junrejo dan Pesanggrahan. Heru menyebut, ternak yang mati diketahui belum mendapat vaksin sebelumya. Dia menyebut, pihaknya saat ini juga masih mengevaluasi dan merumuskan penanganannya terutama untuk obat dan vaksin baru.

Sejumlah langkah taktis juga sudah diambil sebelumnya dalam menangani PMK di Kota Batu. Mulai dari pembagian desinfektan dan premix ke pemilik ternak yang sakit, peningkatan daya tahan tubuh dengan pemberian vitamin dan pengobatan dengan antibiotika dan obat luka luar.

“Sudah ada penyemprotan desinfektan kendang dan lingkungan sekitar kendang. Kami lakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pemilik ternak untuk pelarangan lalu lintas, penjualan ternak ke luar daerah serta pemasukan ternak baru ke Kota Batu,” jelasnya.

Dalam penanganan PMK, Pemkot bakal menggunakan dana belanja ridak terduga (BTT). Namun, nilai yang disiapkan masih dalam perumusan.

“Ini masih kita hitung kebutuhannya, kita sesuaikan dengan jumlah sapi di kota Batu 11.000 ekor,” tutupnya. (Ananto Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *