IMR – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat, turut berimbas pada kegiatan yang akan dilaksanakan pemerintah daerah Tahun 2025. Salah satunya kegiatan yang ada di Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu.
Dengan keluarnya kebijakan itu, Disparta akan mengkaji ulang pelaksanaan sejumlah event yang telah disusun dalam kalender wisata 2025.
Kepala Disparta Kota Batu, Onny Andrianto menyatakan, pengkajian ulang tersebut bertujuan untuk menyesuaikan program dengan alokasi anggaran yang tersedia, tanpa mengurangi daya tarik sektor pariwisata Kota Batu.
Sebenarnya kalender wisata 2025 telah disusun dan mencakup puluhan agenda. Meski begitu, revisi tetap diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Beberapa event dipertimbangkan untuk dikurangi atau disesuaikan agar tetap berjalan efektif.
“Kalender wisata sudah ada, tetapi karena ada efisiensi anggaran, kemungkinan akan dilakukan revisi. Kami masih mengkaji ulang event-event yang tetap bisa dilaksanakan dengan anggaran yang tersedia,” papar Onny, Minggu (9/3/2025).
DIKURANGI: Sejumlah kegiatan promosi pariwisata Kota Batu dikurangi pada Tahun 2025, imbas dari efisiensi anggaran. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Pada kalender wisata 2025, Onny menyebutkan terdapat sebanyak 72 event pariwisata yang mencakup berbagai kegiatan unggulan. Beberapa di antaranya, yakni event olahraga ekstrem seperti downhill, peringatan Hari Jadi Kota Batu, serta Batu Art Flower Festival yang menjadi daya tarik utama setiap tahun.
Selain itu, juga terdapat event internasional seperti kejuaraan paralayang yang rutin digelar di Kota Batu. “Event-event unggulan tetap ada, termasuk paralayang tingkat internasional dan festival tahunan. Namun, kami akan melihat kembali mana yang bisa tetap berjalan dalam kondisi efisiensi anggaran ini,” jelasnya.
Terkait jumlah even yang berpotensi dikurangi, Onny menyebut pihaknya masih melakukan pembahasan lebih lanjut bersama jajaran internal Disparta dan Pemkot Batu. Keputusan final akan ditetapkan setelah dilakukan kajian mendalam mengenai dampak pengurangan tersebut terhadap promosi wisata daerah.
“Kalender event 2025 masih dalam tahap pembahasan. Untuk revisi kapan dilakukan, kami upayakan secepatnya agar persiapan tetap berjalan lancar,” tuturnya.
Lebih lanjut, meskipun ada kemungkinan pengurangan event, beberapa agenda wisata yang telah dijadwalkan tetap dipersiapkan sesuai rencana. Disparta berupaya memastikan agar acara-acara yang terselenggara tetap mampu menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah besar.
“Pada intinya, nanti akan ada revisi sesuai dengan kebijakan efisiensi anggaran,” imbuhnya.
Dalam kesempatannya ini, Onny juga menuturkan salah satu indikator utama keberhasilan sektor pariwisata Kota Batu adalah jumlah kunjungan wisatawan. Seperti diketahui, pada Tahun 2025 Disparta Kota Batu menargetkan jumlah kunjungan wisata tembus 11,5 juta orang.
Target ini, dikatakannya lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2024 yang mencapai 11.005.189 wisatawan, terdiri dari 10,9 juta wisatawan domestik dan 241.205 wisatawan mancanegara.
Peningkatan target ini juga sejalan dengan strategi pengembangan pariwisata yang tertuang dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Kota Batu.
“Kami tetap optimistis dengan target yang dicanangkan. Meskipun ada efisiensi anggaran, promosi dan daya tarik Kota Batu sebagai destinasi wisata tetap menjadi prioritas,” tutupnya. (Ananto Wibowo)