IMR – Inovasi adalah kunci untuk mentransformasi desa dari wilayah tertinggal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Desa adalah lingkup pertama dari faktor majunya sebuah bangsa.
Mewujudkan hal tersebut, Kota Batu berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggara kegiatan ‘Pengembangan Motivasi Desa dan Kelurahan Berprestasi, Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pasca Lomba Desa Kelurahan’ yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, dihadiri oleh 75 peserta. Termasuk 24 kepala desa/lurah terbaik Tahun 2023/2024, juara lomba desa dan desa teladan nasional 2024 pada empat regional serta narasumber panel dari kalangan praktisi, akademisi dan aktivis nasional.
Kegiatan dibuka langsung oleh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri RI, La Ode Ahmad P. Bolombo di Taman Rekreasi Selecta, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri RI, bersama Direktur Pengembangan Kapasitas Pemdes Data dan Evaluasi Perkembangan Desa, Mohammad Noval, serta Akademisi dan Aktivis Nasional, Rocky Gerung.
Dalam kesempatan itu, Pj Aries menyampaikan kebahagiaan dan semangatnya. Dua mengungkapkan bahwa dengan digelarnya kegiatan tersebut di Kota Batu, maka secara tidak langsung akan memperkenalkan potensi dan sektor prioritas Kota Batu yaitu Pariwisata, UMKM dan Pertanian, kepada seluruh peserta yang hadir. Sehingga perekonomian masyarakat juga akan terbantu.
“Selamat datang di Kota Batu, kota kecil dengan 96 objek wisata yang ada dan tidak ditemukan di daerah lain. Terima kasih saya ucapkan kepada Dirjen Bina Pemdes yang telah menjadikan Kota Batu sebagai tuan rumah kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Saya yakin, dengan kehadiran bapak/ibu semua di Kota Batu maka akan turut mempromosikan Kota Batu pada skala nasional,” kata Pj Aries, Jumat (6/12/2024).
Dia menambahkan, bahwa dengan berkumpulnya seluruh kepala desa berprestasi Tahun 2023/2024 maka akan terjadi diskusi dan tukar menukar informasi serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa, untuk kemudian menjadi motivasi dari pengembangan desa lain di lain di Indonesia.
“Dengan berkumpulnya para kepala desa berprestasi, kita membuka ruang untuk berkolaborasi, berbagi ide dan saling belajar satu sama lain. Ini adalah langkah penting untuk memajukan desa-desa di Indonesia. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi lahirnya inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” tutur Pj Aries.
Kadindik Jatim ini juga menegaskan, komitmennya terhadap kemandirian desa terutama di Kota Batu untuk dapat menjadi pioner dan percontohan bagi desa lain di Kota Batu dan Indonesia. Dia juga berharap, desa di Kota Batu dapat mengembangkan inovasinya untuk kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Sementara itu, La Ode Ahmad mengatakan, desa adalah energi dunia, karena di desa lah tempat segala potensi yang membuat Indonesia maju. Kerena itu, dia berpesan kepada seluruh desa berprestasi, bahwa dengan predikat yang diterima tidak boleh lantas mengabaikan desa lain di wilayah masing-masing. Desa berprestasi haruslah menjadi pionir dari inovasi bagi desa lain, terutama desa dengan status tertinggal.
Akademisi dan Aktivis Nasional, Rocky Gerung. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Desa adalah energi dunia, karena di desa lah tempat awal seluruh evolusi dan perkembangan yang menjadikan Indonesia maju. Maju desanya, maju kecamatannya, maju kotanya dan maju negerinya,” tuturnya.
Menurut dia, jika ada desa disekitar yang belum mandiri atau bahkan masih tertinggal, maka itu adalah tugas dari desa yang sudah mandiri dan berprestasi untuk menjadi mentor bagi desa lain, untuk dapat berkembang dan berprestasi juga.
“Mari membuat desa yang dirindukan dan mendukung keniscayaan dari kemajuan yang ada di depan mata,” imbuh La Ode.
Sementara itu, Rocky Gerung mengibaratkan desa adalah ‘Lumut’ yang menjadi tanda adanya kehidupan di lingkungan tersebut. Dia juga mengungkapkan bahwa desa adalah awal kehidupan politik untuk kemudian berevolusi. Dia juga mengatakan, bahwa desa adalah republik kecil yang didalamnya sangat beragam sumber daya alam dan sumber daya manusia.
“Tak ada IKN jika tak ada desa. Karena desa adalah republik terkecil yang didalamnya ada kesetaraan, keberagaman dan kebersamaan,” tutur Rocky.
Keseimbangan ekologi juga dimulai dari desa. Sumber pengetahuan juga berasal dari desa. Karena itu, dia menitipkan kepada seluruh kades yang datang, untuk dapat membangun desa yang dirindukan, yang bisa membangkitkan rasa nostalgia dan menjadi sumber kemajuan republik tercinta ini. (Ananto Wibowo)