IMR – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025, bakal berlangsung di Malang Raya. Kota Malang sendiri, akan menjadi koordinator penyelenggaraan Porprov tersebut.
Ketua KONI Kota Malang, R. Djoni Sudjatmoko, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (3/2/2025) menyampaikan, Kota Malang dipilih sebagai koordinator, karena memiliki lebih banyak venue yang siap. Dibandingkan Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Selain itu, persiapan atlet yang akan menjadi kontingen Kota Malang, sudah dimulai sejak Januari. Dengan pra pusat pelatihan yang sudah dilaksanakan pada Juli 2024,” katanya.
Targetnya, sebut Djoni, kontingen Kota Malang bisa meraih 162 medali dalam gelaran Porprov Jatim 2025.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menambahkan, Porprov Jatim 2025 digelar di Malang Raya dan Kota Malang menjadi koordinator tuan rumah. Karena itu, pihaknya berkomitmen mensukseskan Porprov Jatim 2025.
“Kami berharap, Porprov Jatim 2025 bisa meraih Empat sukses. Pertama sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dimana atlet kota Malang meraih medali sesuai target.”
“Ketiga sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sukses pertanggungjawaban,” katanya.
Baihaqi juga menyampaikan, persiapan venue untuk Porprov Jatim 2025 di Kota Malang, sudah dilakukan sejak tahun 2023. Saat ini tinggal finishing rehab, terutama di Stadion Gajayana yang akan menjadi tempat opening ceremony.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Dudi Hatjantoro, menyebut, untuk memastikan persiapan Porprov Jatim 2025 di Malang Raya sukses, KONI Jatim rutin melakukan pemantauan dan pendampingan.
Kata Dudi, venue yang akan jadi tempat cabor bertanding di Malang Raya, juga sudah siap dan hanya tinggal finishing.
“Total ada 82 sampai 84 cabor yang akan bertanding. Dimana kota Malang jadi tuan rumah 37 cabor, Kabupaten Malang 32 cabor dan Kota Batu 15 cabor,” jelasnya.
Saat ini. Imbuh Dudi, yang jadi fokus pemantauan KONI Jatim, adalah pembangunan center plan atletik di Stadion Gajayana, yang diharapkan selesai sebelum Juli 2025. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)